Page 7 - e modul qurdis al qadr
P. 7
6
Kisah Rasulullah dan Malam Lailatul Qadr
Umat Islam meyakini bahwa malam Lailatul Qadar adalah
malam yang lebih mulia dari seribu bulan. Malam ganjil yang
diyakini datang di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan ini
merupakan waktu yang diharapkan oleh seluruh umat Islam.
Melakukan amal kebaikan pada malam itu, seolah-olah kita
telah melakukan ibadah yang nilainya setara dengan 1.000
bulan atau 83 tahun.
Keinginan untuk mendapatkan hikmah dan berkah Lailatul
Qadar ini bukanlah sesuatu yang tidak beralasan. Rasulullah
SAW menyeru kepada umatnya untuk menyongsong malam
seribu bulan ini. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan
Imam Bukhari, Rasulullah SAW bersabda, "Carilah di sepuluh
hari terakhir, jika tidak mampu maka jangan sampai terluput
tujuh hari sisanya." (HR Bukhari 4/221 dan Muslim 1165).
Malam yang istimewa itu masih merupakan tanda tanya,
dan tidak diketahui secara pasti kapan datangnya. Namun,
menjelang akhir Ramadan, Rasulullah SAW biasanya lebih
fokus beribadah, terutama sepuluh malam terakhir.
Sebagaimana disebutkan 'Aisyah:
"Nabi Muhammad SAW ketika memasuki sepuluh malam
terakhir bulan Ramadan memilih fokus beribadah, mengisi
malamnya dengan ibadah, dan membangunkan keluarganya
untuk ikut beribadah." (HR Al-Bukhari).
e-modul Al Qur’an dan Hadil: Surah Al Qadr | 6