Page 8 - e modul qurdis al qadr
P. 8
7
Dalam sebuah kisah diceritakan bahwa Rasulullah SAW
sedang duduk i'tikaf semalam suntuk pada hari-hari terakhir
bulan suci Ramadan. Para sahabat pun tidak sedikit yang
mengikuti apa yang dilakukan Rasulullah.
Ketika Rasulullah berdiri salat, para sahabat juga
menunaikan salat. Ketika beliau menengadahkan tangannya
untuk berdoa, para sahabat pun serempak mengamininya.
Saat itu langit mendung tidak berbintang. Angin pun meniup
tubuh-tubuh yang memenuhi masjid. Dalam riwayat tersebut
malam itu adalah malam ke-27 bulan Ramadan.
Saat Rasulullah SAW dan para sahabat sujud, tiba-tiba
hujan turun cukup deras. Masjid yang tidak beratap itu
menjadi tergenang air hujan. Salah seorang sahabat ada yang
ingin membatalkan salatnya, ia bermaksud ingin berteduh dan
lari dari shaf, namun niat itu dia urungkan karena Rasulullah
dan sahabat lainnya tetap sujud dengan khusuk.
Air hujan pun semakin menggenangi masjid dan
membasahi seluruh tubuh Rasulullah SAW dan para
sahabatnya yang berada di dalam masjid. Namun Rasulullah
dan para sahabat tetap sujud dan tidak beranjak sedikitpun
dari tempatnya. Beliau pun basah kuyup dalam sujud.
Seolah-olah beliau sedang asyik masuk ke dalam suatu
alam yang melupakan segala-galanya. Beliau sedang masuk ke
suatu alam keindahan. Beliau sedang diliputi oleh cahaya Ilahi.
Beliau takut keindahan yang beliau saksikan ini akan hilang
jika beliau bergerak dari sujudnya.
e-modul Al Qur’an dan Hadil: Surah Al Qadr | 7