Page 20 - SDN WONOKUSUMO IV_CERPEN_RINI LESTARI_BARU
P. 20
memantau Rasya Alim (Rasya Alim adalah salah satu murid regular tetapi dia mempunya
kecenderungan sebagai siswa ABK. Menurut teman guru GPK seharusnya Rasya Alim
masuk ke program siswa ABK tetapi orang tuanya tidak berkenan). Karena setelah tiga
kali jadwal PTM Rasya Alim baik-baik saja dan menurut saya Rasya Alim dapat mandiri
maka pada PTM kali ini saya tidak memantau lagi” kataku penuh dengan rasa sesal.
“Bu, Hp Rasya tidak dapat dihubungi” kata Ayah Rasya Alim.
“Mungkin Hpnya tidak ada paketan internet, Pak, karena tadi di kelas Rasya
menanyakan pada saya password wifi sekolah. Tadi saya jawab Wifi sekolah tidak sampai
di ruang kelas 6A” jawabku atas pertanyaan Ayah Rasya Alim.
Saat itu lewat Bu Nanik Bungawati salah satu tenaga kebersihan di sekolah kami. Aku
pun bertanya padanya,”Bu, apakah melihat murid saya yang bernama Rasya Alim.
Anaknya tinggi dan kulitnya putih yang biasa menunggu jemputan orantuanya di halam
sekolah.”
“Tadi saya melihat ada di belakang sekolah, Bu.” JawababBu Nanik Bungawati.
Aku dan Ayahnya Rasya Alim pun bergegas ke belakang sekolah sampai menuju ke
pagar luar sekolah tetapi keberadaan Rasya Alim tidak kami temukan.
“Pak, coba saya lihat di CCTV barangkali dapat diketahui keberadaannya” usulku
pada Ayahnya Rasya Alim.
“Baik, Bu, saya tunggu informasinya.” Jawab Ayah Rasya Alim.
Keinginanku mencari keberadaan Rasya Alim melalui CCTV pun tidak terwujud
karena beberapa saat lalu sekolah kami sempat lampu padam dan TV yang memantau
CCTV pun mati. Aku menjadi gelisah dimana muridku itu? Apakah dia tahu jalan pulang
ke rumahnya? Tidakkah terjadi sesuatu di perjalanan pulang ke rumahnya? Mengapa Aku
begitu ceroboh tidak menitipkan pada tenaga keamanan, tenaga kebersihan dan penjaga
sekolah? Apa pikiran orang tuanya terhadapku sebagai guru yang harus bertanggung
jawab terhadap keselamatan murid-murid yang diampunya? Berbagai rasa kecamuk
dalam diriku. Murid adalah generasi penerus bangsa. Mereka adalah tumpuan harapan