Page 4 - Majalah
P. 4
CERPEN
“Kamu sehat kan?’ tanya ibunya yang
masih duduk dan memeluk anak Dulu ketika Syafiq diterima di
lelakinya. Universitas Indonesia. Ibunya menangis
“ Sehat, Bu. Seperti yang Ibu lihat saat bahagia dan juga sangat khawatir akan
ini,” kata Syafiq meyakinkan ibunya. cita cita anaknya. Dia tak akan sanggup
“ Maafkan Ibu yang tidak bisa hadir menguliahkan anaknya. Namun ada
dalam acara wisudamu,” ucap ibunya jalan yang diberikan oleh guru Syafiq
sambil menyuguhkan teh dan sedikit yang rumah mereka tidak berjauhan.
kue yang sudah disediakan ibunya dari Guru itu adalah tempat diamengadu
kemarin. Karena Ibunya sudah tahu kalau ada kesulitan keuangan.
bahwa Syafiq akan pulang hari ini. “ Guru, saya senang Syafiq diterima di
Ibunya menyediakan kue bolu ikan dan UI tetapi saya tidak punya banyak uang
bakwan udang kesukaan Syafiq dari untuk menguliahkannya.” kata ibu
kecil dan teh panas yang masih Syafiq dan Syafiq sendiri juga ikut
mengepul. dengan ibunya ke rumah gurunya.
“ Ngak masalah Bu, kalau Syafiq sendiri Ibu Yasmin adalah guru Syafiq di SMAN
saja yang wisuda karena Syafiq tahu 1 Padang Panjang. Dia mengajar mata
kondisi Ibu dan Azura yang juga masih pelajaraan bahasa Indonesia. Ibu
butuh biaya untuk kuliah.” Yasmin termasuk guru yang sangat
“ Syafiq, Ibu bangga, kamu bisa aktif dan giat dalam hal memotivasi
menamatkan kuliah tepat waktu tanpa siswa dalam belajar dan kegiatan
Ibu mengeluarkan biaya yang banyak,” pembina bakat di sekolah tersebut.
kata ibunya yang mulai meneteskan air “ Jangan khawatir ya Buk, kita coba cari
mata. Karena penderitaan hidupnya jalan, agar uang kuliah Syafiq bisa lebih
sebagai janda menguliahkan anaknya ringan dan ibu terbantu,” jelas Bu
tanpa suami. Ibunya hanya berjualan di Yasmin tersenyum untuk menghibur
Pasar Kota Padang Panjang. Itu pun Syafiq.
kalau hari balai dan dia menggelar “ Bagaimana caranya Buk , agar UKT
jualannya. Sayur mayur yang nya bisa rendah, sementara Syafiq tidak
diperolehnya dari Paninjauan dan bisa mendapatkan jalur Bidikmisi,” kata
Singgalang kemudian dijualnya Syafiq sangat khawatir.
enceraan kepada langganannya. “ Sebelum kamu mendaftar ulang,
Rasanya dia tak percaya kalau bisa coba kamu foto rumahnya, urus surat
menguliahkan anaknya pada keterangan kurang mampu,
universitas favorit. keterangan ayahnya sudah meninggal,
“ Kamu mau makan?’ tawar ibunya adiknya juga kuliah, sementara ibu
karena hari sudah mulai siang. jualan di pasar. Kamu buat surat
keterangnnya dan bisa bisa minta
“ Ya Bu, nanti Syafiq ambil ke belakang bantu ke Tata Usaha Sekolah dan
ya. Azura mana Bu?’ tanyanya sambil ditandatangani oleh kepala sekolah
membuka jaket dan kemudian lampirkan pada semua
menggantungkkan ke paku yanag ada berkas yang akan dikirim ke
di dinding dekat pintu menuju ruang kampusnya,” jelas Bu Yasmin kepada
makan. Syafiq.
“ Dia sedang mengurus kuliahnya ke
Padang, mungkin besok pulang.” Akhirnya Syafiq diberi keringanan oleh
“ Oh ya Bu, ini ada sedikit oleh oleh pihak kampus dengan UKT sebesar Rp
khas Jakarta, dodol. Nanti bagi ke 500.000 per semester. Sangatlah girang
dunsanak yang lain ya Bu,” katanya hati Syafiq dan ibunya waktu dulu. Dan
sambil membuka tasnya yang agak biaya keberangkatan Syafiq ikut ke
besar. Karena dia berencana agak lama pasar dengan ibunya untuk
berada di kampungnya jelang dipanggil mengumpulkan uang sedikit demi
untuk bekerja pada perusahaan di Kota sedikit menjelang dia sampai ke UI.
Metropolitan. Ibunya merasa senang Sementaraa adiknya juga membantu
karena sikap anaknya yanag begitu mengumpulkan uang dengan
santun dan bangga apada anak berjualan di depan rumahnya pulang
lelakinya. Ibunya tidak terlalu banyak sekolah. Azura menjual minuman,
bertanya tentang hidup anaknya di kerupuk kuah, dan telur gulung.
Jakarta. Dia tahu anaknya begitu Sehingga Syafiq bisa mendaftar ulang
berjuang untuk mendapatkan gelar dengan segera dan mendapatkana
sarjana. Anaknya bekerja sambil kuliah asrama di kampusnya.
dan memperoleh beasiswa di tengah
kemiskinan yang mendera keluarganya.