Page 5 - Majalah
P. 5
CERPEN
Syafiq hanya bertahan sebentar di
asrama dan dia diterima menjadi Sudah dua minggu Syafiq berada di
gharin di masjid kampusnya. kampungnya. Dia erasa senang berada
Alhamdulillah Syafiq mendapatkan dekat ibu dana adik perempuannya.
kemudahan dalam menempuh Laptop yang dibeli dari hasil
pendidikan selama empat tahun walau keringatnya diserahkan pada adik
bekerja keras mencari tambahan. perempuannya yang sangat
Kadang kadang ibunya juga membutuhkan untuk kuliah. Syafiq
mengirimkan uang hasil jualan di pasar selalu shalat berjamaah di masjid
ditambah bantuan masyarakat di dekat bersama ibu dan adiknya. Usai shalat,
rumahnya yang menitipkan uang Syafiq selalu mendoakan Ibu Yasmin
untuk dirinya. Apalagi Ibu Yasmin yang yang seharusnya masih berdinas
selalu menyisihkan gajinya untuk Syafiq namun Tuhan berkehendak lain. Syafiq
setiap bulannya. Walau Syafiq menolak selalu mendoakan Ibunya, agar tetap
kiriman ibunya, tetapi ibunya bersikeras sehat dan diberi kemudahan karena dia
untuk tetap mengirimkan uang dan dan adiknya sangat membutuhkan
Syafiq menerima kiriman ibunya. ibunya.
Namun uangnya ditabung dan Tetap jam 10 pagi hari Selasa, Syafiq
dibelikannya laptop untuk keperluan mendapat berita hasil tes terakhirnya
kuliahnya. pada perusaan besar di Jakarta bahwa
Syafiq ke kampus juga membawa tas dia diterima bekerja di sana. Alangkah
yang cukup besar yang isinya berbaagai bahagianya hati Syafiq, ibunya, Azura
jenis dan motif jilbab yang diambilnya serta dunsanaknya
di Tanah Abang. Sebab ada orang “ Ibu, setelah Syafiq bekerja terima gaji,
kampungnya yang menjadi grosiran Ibu tidak perlu berjualan di pasar lagi
jilbab dan Syafiq menolong menjualkan dan Ibu jaga kesehatan dan Azura
di kampusnya. Tentu para mahasiswi adalah tanggung jawab Syafiq!” katanya
berebut membelinya karena Syafiq pada Ibunya.
berwaja tampan dan juga pintar. Berlinanglah air mata ibunya dan tidak
Apalagi suara merdunya sangat disukai bisa berkata sepatah kata pun.
masyarakat kampus ketika azan Menjelang berangkat lagi ke Jakarta,
dikumandangkannya. Syafiq singgah pamit ke makam Bu
“ Ibu, saya bawa jilbab, yang dua helai Yasmin.
berwarna lembut ini untuk Ibu, yang “ Bu Yasmin, Syafiq berangkat dulu
dua helai bermotif bunga ini untuk dan Syafiq sudah mulai bekerja Senin
Azura, dan dua helai bermotif bunga depan,” katanya sambil mengusap batu
kecil kecil ini untuk Ibu Yasmin,” nisan yang baru saja terpasang. ***
katamya sambil memberikan tiga
bungkus jilbab ke ibunya.
“ Mengapa Ibu bersedih, Ibu tidak suka
ya dengan jilbab yang sengaja Syafiq
belikan untuk tiga orang wanita yang
sangat Syafiq sayangi,” tanya Syafiq.
“ Syafiq, dua hari yang lalu ada khabar
duka di kampung kita. Ibu Yasmin
meninggal dunia karena penyakit ginjal
yang dideritanya.” kata ibu Syafiq
menjelaskan pada anak lelaki yang juga
sayang pada gurunya.
Syafiq spontanitas menangis dan
menyebut nama ibu Yasmin dan berlari
ke rumah Ibu Yasmin sambil membawa
jilbab yang dibelikan untuk gurunya.
Sementara ibunya berlari mengikuti
Syafiq dari belakang.
“Yuk, kita ke kuburan Ibu Yasmin,
kuburannya ada di belakang rumah Bu
Yasmin!” ajak ibunya serta anak Buk
Yasmin.
Syafiq sangat bersedih dan berusaha
menghapus air matanya daan ibunya
sangat mengerti dengan perasaan
anaknya aatas kehilangan orang yang
menjadi panutan hidupnya.