Page 22 - E-MODUL MULTIPEL REPRESENTASI BERBASIS FLIP PDF CORPORATE EDITION PADA MATERI SIFAT ASAM BASA SENYAWA ORGANIK
P. 22
1.3 Teori Asam Basa Senyawa Organik
Setiap senyawa organik mempunyai gugus fungsional yang berbeda, maka akan
mempengaruhi sifat asam-basa yang berbeda pula. Senyawa organik yang bersifat asam
yaitu asam karboksilat dan fenol. Asam karboksilat merupakan asam organik yang paling
umum dikenal dan termasuk asam yang agak kuat dan mempunyai nilai pK a antara 3 sampai
5, sedangkan fenol merupakan senyawa yang sedikit asam, kebanyakan fenol (nilai Ka~10 -
5 ). Meskipun lebih lemah dibanding asam karboksilat, fenol merupakan asam yang lebih
-6
kuat dibanding alkohol (nilai Ka antara 10 sampai 10 ).
-18
Adapun senyawa organik yang bersifat basa yaitu amina. Amina merupakan basa
organik yang paling penting dan sebagai asam lemah. Dengan demikian, suatu amina dapat
berkelakuan sebagai asam dan memberikan suatu proton, serta dapat bertingkah laku
sebagai basa dan menerima proton.
Cara untuk menentukan asam-basa senyawa organik terdapat beberapa faktor
sebagai berikut.
A. Keasaman pada Senyawa Organik
Kuat asam pada senyawa organik mengacu pada teori asam-basa menurut
Bronsted-lowry, karena dapat menjelaskan ionisasi suatu asam di dalam air. Kuat asam
basa suatu senyawa organik dipengaruhi oleh struktur umum senyawa organik tersebut.
Hal ini dapat dilihat melalui persamaan reaksi HA dan B akan membentuk HB dan A .
+
-
Adapun pernyataan umum dalam penulisan persamaan reaksi asam-basa sebagai berikut.
-
+
HA + B: HB + A
Dengan: K a = [HB+][A−]
[HA][B:]
pK a = ─log K a dan K a = 10 ─ pKa
Gambar 5. Rumus penentuan Ka dan pK a (Sarker & Nahar, 2009).
Persamaan HA dan B: akan membentuk HB dan A . HA dinyatakan sebagai asam
-
+
karena memiliki atom hidrogen (H) dan dapat memberikan suatu proton (H ) kepada B
+
ditunjukkan pada Gambar 5. Hal ini disebabkan B memiliki pasangan elektron bebas
(PEB), sehingga B dapat menerima proton (H ) dari HA, maka B dinyatakan sebagai basa.
+
HA yang kehilangan proton (H ) akan membentuk basa konjugasi yaitu A , sedangkan B
-
+
+
yang menerima proton (H ) akan membentuk asam konjugasi yaitu HB . Adanya
+
perpindahan hidrogen (sebagai proton), maka dapat dikatakan sebagai reaksi ionisasi.
Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dikatakan reaksi berada dalam keadaan
kesetimbangan. Tingkat ionisasi merupakan ukuran keasaman dari HA, dan juga tingkat
13