Page 31 - E-MODUL MULTIPEL REPRESENTASI BERBASIS FLIP PDF CORPORATE EDITION PADA MATERI SIFAT ASAM BASA SENYAWA ORGANIK
P. 31

Dalam  pelarut  protik  polar,  nukleofilisitas  meningkat  saat  ukuran  anion
                      meningkat.  Nukleofilisitas  merupakan  ukuran  kemampuan  suatu  pereaksi  untuk
                      menyebabkan  nukleofil  melakukan  reaksi  substitusi.  Nukleofilisitas  berbanding

                                                                                                         -
                      terbalik  dengan  ukuran  anion.  Anion  yang  memiliki  ukuran  kecil  seperti  F
                      dipecahkan dengan sangat baik oleh ikatan hidrogen, sehingga secara efektif dapat
                      melindunginya  dari  reaksi.  Namun  anion  yang  memiliki  ukuran  besar  dan  kurang
                                                 -
                      elektronegatif  seperti  I   tidak  dipecahkan  dengan  baik  karena  tidak  erat
                      menempel pada pelarut. Nukleofilisitas meningkat dari atas ke bawah pada tabel

                      periodik  unsur,  meskipun  keelektronegatifan  menurun  (Smith,  2011).  Hal  ini
                      ditunjukkan pada Gambar 21.




                                                   Meningkatkan nukleofilisitas
                                                    dalam pelarut protik polar

                             Gambar 21. Meningkatkan Nukleofilisitas dalam Pelarut Protik Polar

                                                         (Smith, 2011).
                            Oleh  sebab  itu,  pelarut  protik  dapat  membentuk  ikatan  hidrogen  dengan
                      pasangan elektron yang tidak dibagi dari suatu asam dan basa konjugasinya, tetapi

                      tidak  dapat  menstabilkan  keduanya  secara  merata.  Stabilitas  basa  konjugasi
                      ditingkatkan  jika  dipecahkan  ke  tingkat  yang  lebih  besar  daripada  asam  yang
                      sesuai. Namun, keasaman relatif tidak dapat diprediksi hanya berdasarkan solvasi.
                      Sterik  faktor-faktor  yang  mempengaruhi  pelarutan,  dan  urutan  relatif  atau

                      gangguan  molekul  pelarut  dapat  meningkatkan  atau  mengurangi  keasaman
                      (Solomons et al., 2004).
               B.  Kebasaan pada Senyawa Organik

                         Faktor-faktor penentuan asam juga dapat menentukan kekuatan relatif basa.
                  Sifat basa pada senyawa organik dapat dilihat berdasarkan konsep asam-basa menurut

                  Bronsted-Lowry dan Lewis. Pada teori asam-basa menurut Bronsted-Lowry, kekuatan
                  basa biasanya dinyatakan oleh pK a dari asam konjugasinya. Semakin besar pK a dari asam
                  konjugasinya, maka semakin besar basanya. Hal ini dapat dijelaskan pada persamaan
                  reaksi pada Gambar 3 (halaman 7).

                         Berdasarkan persamaan reaksi pada Gambar  3. dapat menentukan sifat basa

                                                                                                +
                  dari senyawa organik dilihat dari asam konjugasi. Dimana NH3 menerima H  dari air,
                  sehingga dihasilkan NH4 sebagai asam konjugasinya. Kemudian untuk mengetahui pK a
                                           +
                  dari asam konjugasi dapat menggunakan rumus pada Gambar 5 (halaman 13).

                         Kekuatan basa menurut Lewis dapat dilihat dari elektron bebas pada senyawa.
                                                                                                         -
                  Basa organik yang umum digunakan yaitu basa lemah anion seperti air dan amonia (OH


                                                                                                       22
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36