Page 27 - E-modul
P. 27
Gambar 1. 13 Grafik Kapasitas Paru-Paru
Munawir, 2020
Refleksi: Integrasi Unity of Sciences
Q.S. Al-An’am (6): 125
َٰ
َ
ْ
اًق يَض ۥ ُهرْدص ْلعجَي ْ ۥ ُهل ِ ضُي َ نأ ْدرُي نمو ۖ ِ مَلْسلِْل ۥ ُهرْدص ْحرْشَي ۥ ُهَيِدهَي َ ُللّٱ َ نأ ْ ِدرُي نمَف
َ
َ َ
َ َ
ِ
َ
َ
ِ
ِ
َ َ
ِ
َٰ
َ
َ
َنوُنِمؤُي َ ل ْ َنيِذلٱ ىلع َ سْج رلٱ ُللّٱ َ ُلعجَي ْ َكِلَذَك ۚ ِءٓامَسلٱ ىِف ُدَعَصَي امَنأَك اًجرَح
ِ
َ
َ َ
َ
َ
َ
Artinya: “Maka siapa yang Allah kehendaki mendapat hidayah, Dia akan melapangkan
dadanya untuk menerima islam. Siapa yang Dia kehendaki menjadi sesat, Dia akan
menjadikan dadanya sempit lagi sesak seakan-akan dia sedang mendaki ke langit.
Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman” (Al-
An'am (6): 125) (Kemenag.go.id)
Ibrah / Pesan Penting
Ayat diatas mengungkapkan kalimat, dadanya sempit lagi sesak seakan-akan
dia sedang mendaki ke langit. Dalam ilmu kedokteran dan penerbangan
angkasa, dinyatakan bahwa semakin tinggi seseorang berada di atas
permukaan bumi, maka akan terjadi perubahan fisiologi di dalam tubuh
manusia, yakni akan merasakan sesak di dada dan sulit bernapas. (Tim
penyusunan tafsir ilmi, 2022).
16

