Page 28 - E-modul
P. 28
Hal ini disebabkan karena semakin tinggi seseorang menuju
langit, maka semakin berkurang tekanan atmosfernya dan
semakin berkurang pula kadar oksigen disana. Jika seseorang
berada pada ketinggian 10.000 kaki di atas permukaan laut,
dia akan merasakan berkurangnya oksigen dan juga tekanan
atmosfer yang semakin meningkat. Jika seseorang berada di
ketinggian 16.000 kakim detak jantungnya makin cepat,
begitu juga dengan pernapasan dan tekanan darahnya untuk
menyediakan oksigen yang dibutuhkan tubuhnya. Jika
seseorang berada pada ketinggian lebih dari 25.000 kaki,
dadanya akan merasakan sesak dan sempit untuk bernapas,
bahkan akan kehilangan kesadaran, sebagaimana isyarat ayat
diatas. (Tim penyusunan tafsir ilmi, 2022)
Oleh sebab itu, pesawat terbang yang berada di ketinggian lebih dari 40.000 kaki
harus menyediakan delapan kali jumlah udara sebagaimana yang ada di permukaan
bumi. Intinya, tekanan udara dan oksigen akan berkurang setiap kali bertambah
ketinggian seseorang dari permukaan bumi sehingga menyebabkan kesempitan
dan kesulitan pada dada untuk bernapas. Dari hal tersebut, kita mengetahui bahwa
kadar oksigen di bumi sangat berlimpah. Namun, makin jauh dari bumi, makin
sedikit oksigen yang bis akita peroleh. Fakta ini belum diketahui manusia, kecuali
sejak akhir abad ke-20 lebih dari 1400 tahun yang lalu. Hal ini makin menguatkan
kebenaran informasi ilmiah dalam ayat-ayat Al-qur’an (Tim penyusunan tafsir
ilmi, 2022).
Dari al-qur’an surat al-an’am ayat 125 dapat kita ketahui bahwa jika seseorang
berada di ketinggian 16.000 kaki detak jantungnya makin cepat, begitu juga
dengan pernapasan dan tekanan darahnya untuk menyediakan oksigen yang
dibutuhkan tubuhnya. Jika seseorang berada pada ketinggian lebih dari 25.000
kaki, dadanya akan merasakan sesak dan sempit untuk bernapas, bahkan akan
kehilangan kesadaran, sebagaimana isyarat ayat tersebut.
Pertukaran Oksigen Dan Karbondioksida
Berdasarkan proses terjadinya pernapasan, manusia mempunyai dua tahap mekanisme
pertukaran gas. Pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida yang dimaksud yakni mekanisme
pernapasan eksternal dan internal. Menurut tempat terjadinya pertukaran gas, maka pernapasan
dapat dibedakan atas 2 jenis.
1) Pernapasan luar (Eksternal) terjadinya pertukaran udara antara udara dalam
alveolus dengan darah dalam kapiler.
2) Pernapasan dalam (Insternal) adalah pertukaran udara antara darah dalam
kapiler dengan sel-sel tubuh.
17

