Page 15 - Tanya jawab Kurikulum Merdeka
P. 15

memutuskan  untuk  mencoba  menerapkannya,  mereka  akan
          diminta  untuk  mengisi  formulir  pendaftaran  dan  sebuah  survei
          singkat. Jadi, prosesnya adalah pendaftaran dan pendataan, bukan
          seleksi.

          Kemendikbudristek      percaya     bahwa      kesediaan     kepala
          sekolah/madrasah dan guru dalam memahami dan mengadaptasi
          kurikulum di konteks masing-masing menjadi kunci keberhasilan.
          Dengan demikian, Kurikulum Merdeka dapat diterapkan di semua
          sekolah/madrasah, tidak terbatas di sekolah yang memiliki fasilitas
          yang bagus dan di daerah perkotaan.

          Namun,  kita  menyadari  tingkat  kesiapan  sekolah/madrasah
          berbeda-beda       karena      adanya      kesenjangan       mutu
          sekolah/madrasah.     Oleh    karena    itu,   Kemendikbudristek
          menyiapkan  skema  tingkat  penerapan  kurikulum,  berdasarkan
          hasil survei yang  diisi sekolah ketika  mendaftar. Sekali lagi, tidak
          ada  seleksi  dalam  proses  pendaftaran  ini.  Kemendikbudristek
          nantinya  akan  melakukan  pemetaan  tingkat  kesiapan  dan
          menyiapkan bantuan yang sesuai kebutuhan.

          Salah satu semangat dalam Kurikulum Merdeka ialah
          penyelenggaran pembelajaran yang inklusif. Apa yang
          dimaksud dengan pembelajaran yang inklusif?

          Kurikulum  merupakan  instrumen  penting  yang  berkontribusi
          untuk  menciptakan  pembelajaran  yang  inklusif.  Inklusif  tidak
          hanya tentang menerima peserta didik dengan kebutuhan khusus.
          Tetapi,   inklusif   artinya    satuan     pendidikan     mampu
          menyelenggarakan  iklim  pembelajaran  yang  menerima  dan
          menghargai  perbedaan,  baik  perbedaan  sosial,  budaya,  agama,
          dan  suku  bangsa. Pembelajaran  yang  menerima  bagaimanapun
          fisik, agama, dan identitas para peserta didiknya.

          Dalam kurikulum, inklusi dapat tercermin melalui penerapan profil
          pelajar  Pancasila,  misalnya  dari  dimensi  kebinekaan  global  dan
          akhlak  kepada  sesama  serta  dari  pembelajaran  berbasis  projek
          (project based learning). Pembelajaran berbasis projek ini nantinya



                                          13
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20