Page 36 - E_Modul Integrasi PRB_STEM
P. 36

E. Fenomena interferensi Gelombang Tsunami
                  Ketika  gelombang  seismik  bertemu  dengan  pulau  atau  gugusan  pulau,  pola  interferensi

               yang terjadi dapat dipengaruhi oleh bentuk dan posisi geografis pulau-pulau tersebut. Pulau-

               pulau  ini  bertindak  sebagai  penghalang  yang  menyebabkan  gelombang  seismik  membelok
               atau berinterferensi dengan gelombang yang datang dari arah berbeda.

               1.  Interferensi Konstruktif pada Pulau-Pulau
                   Jika  dua  gelombang  seismik  dengan  fase  yang  sama  bertemu  setelah  melewati  celah

                   sempit  antara  pulau-pulau,  interferensi  konstruktif  dapat  terjadi.  Dalam  interferensi
                   konstruktif,  amplitudo  kedua  gelombang  seismik  saling  memperkuat,  menghasilkan

                   gelombang dengan amplitudo lebih besar. Hal ini bisa memperburuk dampak gempa di

                   daerah yang berada di dekat celah atau di sekitar pulau-pulau tersebut. Misalnya, jika ada
                   dua gelombang yang datang dari arah yang berbeda dan bertemu di sekitar pulau besar,

                   gelombang tersebut akan memperkuat satu sama lain, sehingga meningkatkan intensitas
                   getaran di daerah tersebut. Pahami bahwa gelombang seismik yang lebih besar berpotensi

                   menyebabkan kerusakan yang lebih parah pada bangunan dan infrastruktur.


               2.  Interferensi Destruktif pada Pulau-Pulau

                   Sebaliknya,  jika  gelombang  seismik  dengan  fase  yang  berlawanan  bertemu  setelah
                   melewati  pulau-pulau,  fenomena  interferensi  destruktif  dapat  terjadi.  Pada  interferensi

                   destruktif,  amplitudo  gelombang  seismik  berkurang,  bahkan  bisa  menghilang  di  lokasi

                   tertentu. Ketika dua gelombang berlawanan bertemu setelah membelok di sekitar pulau-
                   pulau atau celah sempit, dampak getaran di lokasi tersebut bisa lebih ringan dibandingkan

                   dengan  daerah  yang  tidak  terpengaruh  oleh  interferensi  destruktif.  Fenomena  ini  dapat
                   membantu mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh gelombang seismik yang sangat

                   kuat, meskipun area yang terkena gelombang masih memerlukan analisis lebih lanjut.





















                                                                                                        Hal 36
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41