Page 62 - BUKU AJAR SKRIPSI
P. 62
mendapat bagian menjadi dalangnya dalam pertunjukan wayang
kulit.
Selama seminggu mereka latihan di rumah Kakek Ahmad,
bahkan teman bagas yang perempuan ikut hadir dan akan menjadi
sindennya. Akan tetapi menjelang festival, mereka mendapat kabar
kalau Kakek Ahmad masuk rumah sakit akibat tertabrak mobil saat
pulang dari pasar dan mengalami patah tulang di lengan dan kaki
kirinya.
“Bagas, bagaimana ini? Kita nggak bisa latihan kalau Kakek
Ahmad tidak ada?” Tanya Danu. Semua yang berkumpul di rumah
Kakek Ahmad juga punya pertanyaan yang sama.
Bagas diam sejenak sambil memikirkan sebuah solusi sampai
akhirnya dia berseru.
“Aku punya ide! Bagaimana kalau kita tetap latihan seperti
biasanya, anggap saja Kakek Ahmad ada disini. Kalian masih ingat
kan dengan ilmu yang sudah Kakek Ahmad ajar kepada kita!”.
Teman-temannya mengangguk setuju, lantas mereka segera
mengeluarkan peralatan musik tradisional dan kotak besar berisi
wayang kulit. Begitu juga dengan teman perempuan mereka yang
segera mengambil posisi masing-masing sebagai sinden dan
kemudian mereka segera mulai latihan seperti biasanya.
Dua minggu kemudian festival seni budaya telah tiba. Banyak
sekali peserta dari sekolah lain yang tampil hingga giliran Bagas dan
teman-temannya untuk tampil diatas panggung. Suara alat musik
tradisional segera terdengar yang diiringi nyanyian sinden, semua
penonton yang hadir tampak terkesima melihat pertunjukan wayang
kulit tersebut, terlebih Bagas yang menghayati perannya sebagai
seorang dalang cilik. Setelah pertunjukan wayang kulit berakhir,
mereka mendapat banyak tepuk tangan dan sorakan dari para
penonton.
46