Page 6 - PERTEMUAN 7B
P. 6
Dalam hukum karma samsara,manusia terikat oleh perbuatannya (karma) pada roda kehidupannya
(cakra). Dari lahir hingga kematiannya,manusia berpindah-pindah tempat pada berbagai alam dan
ruang yakni
1) Kamaloka (alam indera dan nafsu)
2) Rupaloka (alam tanggapan)
3) Arupaloka (alam bebas dari keinginan,nafsu dan pikiran).
Dengan menjalani Marga-Satya,orang dapat mencapai penerangan tertinggi (bodhi),yakni bila
jiwa,batin,atau diri manusia secara sempurna dibebaskan dari ikatan dosa besar (tentang adanya
roh,diri,dunia) yang sebenarnya adalah maya sehingga orang mencapai kebahagiaan (suka),keamanan
(bahaya),dan kedamaian (shanty) yang akhirnya ketiga ilusi tadi diganti dengan tiga kebenaran yakni
tanpa diri (anatman),tiada apa–apa (anitya) dan kekosongan sempurna (Sunya). Inilah yang dinamakan
nirvana, kelenyapan diri yang total.
Tiga aliran pokok dalam Budhisme yang disebut Tryana, yaitu:
Theravada (yang disebut juga sebagai Hinayana)
Dalam Theravada penganut-penganutnya mencari keselamatan secara individual sehingga hanya
sedikit yang dapat mencapainya, karena itu disebut juga sebagai Hinayana.
Mahayana
Dalam Mahayana, orang yang sudah memperoleh penerangan tertinggi menunda saat mencapai
nirvana (kebahagiaan) guna menolong orang lain mencapai tingkat ini. Karena banyak orang yang
dapat mencapainya, aliran ini disebut Mahayana.
Dalam Mahayana, diri Budha diberi kedudukan trasenden dan disembah sebagai dewa yang dapat
dimintai perantaraannya. Aliran inilah yang berkembang di Indonesia.
Wajrayan (disebut juga sebagai Tantrayana)
Dalam wajrayana yang berarti kendaraan intan, Budha dipandang sebagai dhat (sebagai pribadi
yang gemilang bagaikan intan) yang menjadi asal dan tujuan hidup manusia.
d. Hari Raya Agama Buddha
Agama Buddha memiliki beberapa hari raya penting yaitu Waisak,Kathina, Asadha, dan Magha
Puja. Di Indonesia, hari raya Waisak dijadikan sebagai hari libur nasional. Penganut Buddha
merayakan Waisak sebagai peringatan tiga peristiwa penting dalam agama Buddha yaitu, hari
kelahiran Pangeran Siddharta (nama sebelum menjadi Buddha), hari pencapaian Penerangan
Sempurna Pertapa Gautama, dan hari Sang Buddha wafat atau mencapai Nibbana/Nirwana. Hari
Waisak juga dikenal dengan nama Visakah Puja atau Buddha Purnima di India, Vesak di Malaysia
dan Singapura, Visakha Bucha di Thailand, dan Vesak di Sri Lanka. Nama ini diambil dari bahasa Pali
“Wesakha”, yang pada gilirannya juga terkait dengan “Waishakha” dari bahasa Sanskerta.
e. Pandangan Gereja Katolik terhadap Agama Buddha
Terdapat dalam dokumen Konsili Vatikan II yang termuat dalam dekrit “Nostra, Aetate “ Artikel 2,
tentang agama Buddha.
1) Buddhisme mengakui bahwa dunia yang serba berubah ini sama sekali tidak mencukupi,
mengajarkan kepada manusia jalan, dengan jiwa penuh bakti dan kepercayaan, untuk
memperoleh keadaan kebebasan yang sempurna, entah dengan usaha sendiri atau berkat
bantuan dari atas, mencapai penerangan yang tertinggi.
2) Sikap Gereja Katolik adalah tidak menolak apa pun, yang dalam agamaagama itu serba benar
dan suci. Dengan sikap hormat yang tulus, Gereja merenungkan cara-cara bertindak dan hidup,
kaidah-kaidah serta ajaran-ajaran, yang memang dalam banyak hal berbeda dari apa yang
diyakini dan diajarkannya sendiri, tetapi tidak jarang toh memantulkan sinar Kebenaran, yang
menerangi semua orang.
3) Sikap kita sebagai orang Katolik terhadap sesama warga negara Indonesia yang beragama
Buddha adalah saling menghargai, saling menghormati serta saling bekerja sama membangun
bangsa Indonesia untuk mencapai cita-cita kemerdekaan Indonesia yaitu masyarakat yang adil
dan sejahtera berdasarkan Ketuhanan Yang Mahaesa
6