Page 5 - PERTEMUAN 5 (AGAMA KATOLIK)
P. 5
BAB II
KEBERAGAMAN DALAM HIDUP BERMASYARAKAT
MATERI PERTEMUAN 5
A. KEBERAGAMAN SEBAGAI REALITAS ASALI KEHIDUPAN MANUSIA
1. Keanekaragaman dan Kesatuan Bangsa Indonesia
a. Menyadari Keanekaan Kita
Kemajemukan adalah ciri asli dari kehidupan manusia di dunia ini. Tuhan menciptakan umat
manusia dalam keperbedaan yang tak terhindarkan. Maka,kemajemukan merupakan keadaan
yang tak terhindarkan. Orang harus belajar mengambil sikap yang tepat dan belajar bertindak
secara arif untuk
biasa hidup dan membangun masyarakat dalam keanekaan. Masyarakat Indonesia adalah
masyarakat yang majemuk. Kemajemukan ini tampak dalam berbagai bentuk, antara lain:
agama, suku, bahasa, adat-istiadat,dan sebagainya. Contoh keanekaragaman ini dapat disebut
lebih banyak lagi. Namun, hal yang terpenting ialah menyadari bahwa bangsa Indonesia ini adalah
bangsa yang multi kultur bukan suatu bangsa monokultur.
b. Menyadari Kesatuan Kita
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang plural yang berciri keanekaragaman dalam aspek-aspek
kehidupan. Keanekaragaman itu juga diterima dan dihayati dalam satu kesatuan sebagai bangsa.
Suku yang berasal dari ribuan pulau dengan budaya, adat-istiadat, bahasa, dan agama
yang berbeda-beda itu, semuanya mengikrarkan diri sebagai satu bangsa satu bahasa dan
satu tanah air Indonesia. Bangsa Indonesia yang berbeda-beda itu diikat oleh:
1) satu sejarah masa lampau yang sama, yakni penjajahan oleh bangsa asing dalam
kurun waktu yang panjang
2) satu cita-cita yang sama yakni membangun masa depan bangsa yangberketuhanan,
berperikemanusiaan, bersatu, berkeadilan, dan berdaulat.
Kodrat bangsa Indonesia memang berbeda-beda dalam kesatuan. Hal tersebut dirumuskan
dengan sangat bijak dan tepat oleh bangsa Indonesia,yakni “Bhineka Tunggal Ika” yang
berarti beranekaragaman atau berbeda beda namun satu. Kenyataannya keberadaan bangsa
Indonesia memang berbeda-beda namun tetap satu bangsa. Sumpah Pemuda yang diikrarkan
pada tanggal 28 Oktober 1928 menegaskan kita adalah satu nusa, satu bangsa, satu bahasa
Indonesia.
c. Kesatuan tidak sama dengan keseragaman
Dalam sejarah bangsa kita terdapat gejala-gejala dari rezim tertentu (ORBA) yang mencoba
menekan keanekaragaman bangsa ini dan mencoba menggiring bangsa kita kepada
keseragaman demi stabilitas. Kebhinnekatunggalikaan itu bukan hal yang sudah selesai, tuntas
sempurna,dan statis, tetapi perlu terus-menerus dipertahankan,diperjuangkan,diisi,dan diwujudkan
terus-menerus. Menjaga kebhinnekaan, keutuhan, kesatuan, dan keharmonisan kehidupan
merupakan panggilan tugas bangsa Indonesia. Keberagaman adalah kekayaan, sedang
kesatuan persaudaraan sejati adalah semangat dasar.
2. Tantangan terhadap Bhineka Tunggal Ika
a. Kasus kekerasan bernuansa agama menimpa bapak Julius Felicianus dan sejumlah umat katolik
yang sedang berdoa rosario di Desa Tanjungsari, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Ngaglik,
Sleman, Kamis (29/5/14). Kasus tersebut menunjukan bahwa ada kelompok tertentu, sesama
anak bangsa belum menghayati keberagaman atau pluralitas yang menjadi ciri hakiki bangsa
Indonesia.
b. Indonesia, salah satu negara dengan keanekaragaman budaya, bahasa,agama, dan lain
sebagainya. Namun, tak jarang kita melihat perbedaan itu menjadi salah satu alasan adanya
kekerasan di negeri ini. Mulai dari isu suku, agama, dan lain-lain. Pribadi atau kelompok tertentu di
negeri iniyang
5