Page 36 - Putri nibung di Sarang Lanun
P. 36

“Nona,  sepertinya  kita  pernah  berjumpa,  tetapi
            entah kapan dan di mana? Aku sendiri ragu.”
                 “Iya,  kita  memang  pernah  berjumpa,  tepatnya
            dalam mimpimu,” jawab wanita itu singkat.

                 Percakapan  mereka  terhenti  karena  tiba-tiba
            saja Nek Usang muncul. Rupanya ia terjaga dari tidur
            siangnya  setelah  mendengar  suara  ribut-ribut  di
            dapurnya.

                 “Jang, kau rupanya. Siapa wanita cantik ini? Di mana
            boneka nibung Nenek? Apa kau memindahkannya dari
            ayunan?” tanya Nek Usang tanpa memberi kesempatan
            kepada Bujang Limpu untuk menjawab pertanyaannya.

                 Baru  saja  Bujang  Limpu akan  membuka  mulut,
            wanita cantik di sebelahnya telah mendahului berbicara.
                 “Maafkan  kami,  Nek.  Karena  suara  gaduh  kami,
            Nenek jadi terjaga dari tidur siang. Nenek tidak perlu

            lagi mencari boneka nibung itu karena sayalah boneka
            itu.”
                 “Jadi, ...  selama  ini  kau yang  selalu  menyiapkan
            makanan  untuk  Nenek  dan  merapikan  pondok  ini?”

            tanya Nek Usang.
                 Wanita  cantik  itu  hanya  mengangguk  dan
            tersenyum. Sejak saat itu anggota keluarga Nek Usang
            bertambah. Ia menganggap gadis itu sebagai cucunya

            sendiri. Selain itu, Nek Usang memberi nama wanita itu
            sebagai Putri Nibung.



                                          24
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41