Page 31 - Putri nibung di Sarang Lanun
P. 31

“Krrraaakkk,  gedubrag!” Terdengar  suara  batang
            nibung yang roboh menimpa semak belukar dan tanah
            di sekitarnya.Tak ingin kehilangan waktu dan tenaga,
            Bujang  Limpu segera  memotong  batang  nibung  itu

            menjadi  beberapa  bagian.  Karena  batang  nibung  itu
            sangat panjang,  ketika dipotong, menjadi sangat banyak
            potongannya. Ketika tiba saatnya pada potongan yang
            terakhir, tepatnya di bagian pangkal atau paling bawah

            dari pohon nibung, terdengar seperti suara tangis bayi.
            Karena  penasaran,  segera  Bujang  Limpu  membelah
            pangkal nibung itu dengan sangat hati-hati.
                 Benar saja. Ketika Bujang Limpu berhasil membelah

            pangkal  nibung  itu  dan  akan  mengambil  umbutnya,
            ada satu bagian umbut yang menyerupai bayi. Namun,
            ukurannya  sangat  kecil,  seperti  boneka.  Boneka  bayi
            umbut nibung tersebut segera ia bawa dan diserahkan

            kepada Nek Usang.
                 Setelah  mendapat  hadiah  boneka  bayi  umbut
            nibung,  Nek Usang  merawatnya  seperti  merawat
            seorang  bayi.  Setiap  pagi  dan  sore  hari  boneka  itu

            dimandikannya.  Ketika  siang  pun  Nek Usang  selalu
            meninabobokkan boneka tersebut dalam ayunan. Sambil
            terus  mengayunkan  boneka  bayi  itu,  ia  menyanyikan
            sebuah nyanyian.








                                          19
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36