Page 31 - Sarudin Pemikat Burung Perkutut
P. 31

“Kami  hendak ke hutan  memikat  burung  perkutut  liar.

             Perkutut itu bersuara bagus,” jawab Sarudin.

                   “Oh,  ya.  Nama  saya  Nari,”  kata  laki-laki  tersebut sambil
             mengulurkan tangannya kepada Sarudin.

                   “Saya Sarudin dan teman saya ini Juarta,” jawab Sarudin
             sambil  menerima uluran  tangan  pemuda  itu.  Pemuda  itu
             kemudian menyalami Juarta.


                   “Saya sudah lama  mendengar kabar  tentang  burung
             perkutut  liar tersebut, tetapi belum  ada orang  yang mampu
             memikatnya,” jelas Nari.

                   “Ya ... mudah-mudahan kami dapat memikatnya,” sambung
             Juarta.

                   “Baiklah,  kawan.  Saya berangkat  dulu.  Sampai  bertemu
             lagi,” balas Nari sambil melangkahkan kakinya.


                   Sarudin dan Juarta  hanya saling  pandang.  Pemuda itu
             tampak sangat ramah dan baik. Dua sahabat karib itu kembali
             melanjutkan perjalanannya masuk hutan. Semakin jauh berjalan
             ke dalam hutan, semakin ramai suara nyanyian burung.

                   “Din, kamu  dengar suara burung  perkutut?”  ungkap
             Juarta.


                   “Ya. Itu pertanda kita  sudah  dekat pada lokasi burung
             perkutut,” jawab Sarudin.

                   “Ta ..., saya belum mendengar suara burung perkutut yang
             merdu tersebut,” lanjutnya.


                                         24
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36