Page 52 - Si Kerongo
P. 52

Selanjutnya, Kilip dan Kerongo mencari akar-akaran
            yang dapat digunakan untuk menuba. Setelah akar-akaran
            tersebut siap pakai, Kerongo dan Kilip membawa tuba

            tersebut ke arah hulu sungai. Mereka berdua mencelupkan
            akar-akaran ke dalam sungai sehingga air sungai itu berubah

            menjadi putih seperti susu. Hal itu menandakan bahwa air
            sungai sudah teracuni, yaitu dari tempat akar tuba tersebut
            dicelupkan sampai ke hilir.

                 Setelah menunggu agak lama, Kilip dan Kerongo melihat
            ikan-ikan sudah mabuk dan pingsan. Kemudian, satu per
            satu ikan-ikan tersebut muncul di permukaan air. Pada saat

            itulah, Kilip dan Kerongo segera menjaring ikan-ikan yang
            mengambang di permukaan air sungai. Mereka menyusuri
            sungai ke hilir mengambil ikan sebanyak-banyaknya sampai

            tidak ada lagi ikan yang pingsan terkena tuba.
                 “Wah, banyak sekali ikan yang pingsan, bahkan ikan

            besar-besar juga mabuk terkena tuba. Ayo, kita ambil
            semuanya Kerongo,” kata Kilip dengan penuh semangat.
                 “Bahkan, hasil tangkapan kita kali ini, dapat dimakan

            sampai berhari-hari,” kata Kerongo sambil berusaha
            menjaring ikan-ikan yang timbul di permukaan sungai.

                 Setelah merasa cukup, Kilip dan Kerongo membawa
            seluruh hasil tangkapan ikannnya ke pondok ladang mereka.
            Setelah membersihkan ikan-ikan tersebut, mereka melakukan





                                          40
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57