Page 37 - Ratna Komala dan Rumbia Ajaib
P. 37

dan akan kesulitan melenggak-lenggokkan kudanya. Akan tetapi,

            keesokan  harinya  Nahkoda  Muda  sangat  mahir  menunggang
            kudanya. Penampilan  wanita  perkasa itu sangat  memukau.  Ia
            pandai mengendalikan kuda dengan baik karena seorang pesilat
            dan penari. Tubuhnya sangat ringan dalam atraksi itu sehingga
            seluruh penonton bertepuk tangan kagum menyaksikannya. Maka
            menanglah  ia  dalam    adu  kepandaian  menunggang  kuda.  Atas
            kemenangannya itu, ia memperoleh hadiah sepasang kuda hitam
            yang gagah hasil rawatan Johan Syah.

                    Akan  tetapi,  Ratna  Komala  merasa  kesal  karena  sangat
            sulit  menghindar dari kekuasaan  Raja  Digar Alam.  Keesokkan
            harinya,  burung bayan melaporkan  bahwa Raja  Bikrama  Indra
            masih akan mengajak Ratna Komala mandi bersama di taman sari

            istana.

                    Mendengar  berita burung bayan itu, seluruh keluarga di
            bahtera itu bingung. Bahkan, raja Johan Syah menangis tersedu.
            “Ya Allah, kasihanilah adikku, berilah ia petunjuk jalan hidupnya,
            dan bebaskan  dari kesulitannya menghadapi Bikrama Indra!”
            Ia memahami betapa berat cobaan yang diderita Ratna Komala.
            Perempuan berhati tabah itu menghibur kakaknya kembali.

                    “Sabarlah,  Kak, hamba  tidak apa-apa  dan mampu
            melakukan apa yang menjadi cobaan hamba. Insyaallah, doakan,
            ya, Kak!” Diam-diam ia pun menangis ketika mandi kemudian

            ia mengenakan baju berlapis-lapis dan angkin untuk membebat
            buah  dadanya agar tidak  tampak  menonjol. Setelah itu  ia
            memerintahkan para awak kapal untuk menimbun batok kelapa
            di dekat kapal dan kedua kapal itu dipersiapkan untuk berlayar.



                                         30
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42