Page 109 - all book3 (1)
P. 109

jumlat  prajurit  lautnya  lebih  dari  60.000  personil.  Pada  ,masa  kepemimpinan  Sultan
                  Iskandar  Muda  ini  juga  berhasil  menakhlukan  daerah  –  daerah  penghasil  timah  di

                  daerah Pahang.
                         Letak  Kerajaan  Aceh  yang  strategis,  yaitu    di  persimpangan  perdagangan  dunia

                  di  pelabuhan  Malaka  membuat  kerajaan  tersebut  secara  ekonomi  sangat  makmur.

                  Banyak  pedagang  dari  berbagai  negara  akan  berkunjungn  dan  disinggah  di  kerajaan
                  Aceh.  Kesultanan  Aceh  juga  memiliki  bandar  yang  nenjadi  bandar  utama  di  Asia

                  sehinggan  perkembangan  perdagangan  dan  pelayaran  di  kerajaan  ini  mengalami
                  kemajuan  yang  sangat  pesat  dan  menjadi  incaran  oleh  para  negara  penjajah,  seperti

                  Portugis  dan  Belanda.  Selain  maju  di  bidang  perdagangan  yang  menjual  barang
                  akomodasi  lokal  di  Aceh  seperti  rempah,  lada,  dan  sebagainya.  Pelabuhan  Aceh  juga

                  menjadi  tempat pertukaran  barang ekspor dan impor.

                         Kebudayaan  yang  dimiliki  oleh  kesultanan  Aceh  ini  tidak  lepas  dari  kebudayaan
                  Islam  karena  pada  saat  itu  Islam  juga  menjadi  masa  kejayaaan  seiring  dengan  kerajaan

                  Islam  yang  pernah  Berjaya  di  tanah  Aceh.  Kerajaan  Aceh  dan  Pasai  juga  dikenal
                  sebagai  Serambi  Mekah  karena  proses  awal  masuknya  agam  Islam  ke  Nusantara  melalui

                  Aceh  yang  dibawa  oleh  pedagang  Islam  dari  luar  negeri.  Dalam  system  pemerintahan

                  Kerajaan  Aceh  terdapat  beberapa  istilah  yang  unik  dan  harus  diketahui,  yaitu  Teungku
                  Meunasa,  Ureung  Tuha,  Gempong,  dan  Mukim.  Teungku  Meunasa  adalah  orang  yang

                  sangat  mahir  dalam  bidang  agama,  Ureung  Tuha  adalah  sebutan  untuk  orang  tua  yang
                  ada  di  kampong,  Gampong  adalah  sebutan  untuk  orang  yang  disegani  oleh  masyarakat,

                  sedangkan  Mukim  adalah gabungan  dari beberapa gampong.

                         Semua  kejayaan  Kerajaan  Aceh  mulai  terasa  kemundurannya  setelah  wafatnya
                  Sultan  Iskandar  Muda.  Hal  ini  dikarenakan  karena  beberapa  hal  misalnya  adanya

                  pertikaian  antar  golongan  bangsawan  serta  kembalinya  bangsa  asing  Portugis  menyerah
                  Aceh  untuk  menguasai  wilayah  Aceh  selain  itu  juga  banyaknya  daerah  kekuasaan  yang

                  akhirnya  melepaskan  diri.

                         Kerajaan  Aceh  meninggalkan  banyak  peninggalan  yang  berupa  bangunan,
                  arsitektur,  sastra,  dan  sebagainya  yang  masih  ada  sampai  sekarang.  Peninggalan

                  Kerajaan  Aceh  antara  lain,  yaitu  Hikayat  Prang  Sabi  yang  berisi  tentang  nasihat  dan
                  ajakan  dalam  melakukan  jihad  di  medan  perang,  Masjid  Raya  Baithurrahman,  Pinto

                  Khop  yang  berfungsi  sebagai  gerbang  juga  tempat  istirahat  untuk  Putri  Pahang,  Taman
   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114