Page 2 - Modul Kegiatan Belajar 2
P. 2
Fakultas Teknik
Keselamatan & Kesehatan Lingkungan Kerja
D. Uraian Materi
1. Kecelakaan kerja
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 03/Men/98 kecelakaan
kerja adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga
semula yang dapat menimbulkan korban manusia dan atau harta benda.
Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa maupun
kerugian materi bagi pekerja dan pengusaha, tetapi juga dapat
mengganggu proses produksi secara menyeluruh, merusak lingkungan
yang pada akhirnya akan berdampak pada masyarakat luas. Setiap
orang membutuhkan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dalam bekerja keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan
faktor yang sangat penting untuk diperhatikan karena seseorang yang
mengalami sakit atau kecelakaan dalam bekerja akan berdampak pada
diri sendiri keluarga dan lingkungannya.
Data ILO mengungkapkan bahwa kaum muda 40% lebih
mungkin menderita cedera dan penyakit akibat kerja dari pada pekerja
yang lebih tua. Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah
menyatakan, jumlah kecelakaan kerja pada Januari-Maret 2022 tercatat
sebanyak 61.805 kasus yang didominasi oleh kelompok usia muda 20-
25 tahun. Tingginya angka kecelakaan kerja di kalangan pekerja muda
menunjukkan pentingnya edukasi tentang keselamatan dan kesehatan
kerja sedini mungkin sebelum mereka memasuki dunia kerja.
Klasifikasi kecelakaan kerja menurut ILO 1962:
a. Klasifikasi menurut jenis kecelakaan, yakni (a) terjatuh, (b)
tertimpa benda, (c) tertumbuk atau terkena benda-benda, (d)
terjepit oleh benda, (e) gerakan-gerakan melebihi kemampuan, (f)
pengaruh suhu tinggi, (g) terkena arus listrik, dan (h) kontak
bahan-bahan berbahaya atau radiasi.
b. Klasifikasi menurut penyebab:
a) Mesin, misalnya mesin pembangkit tenaga listrik, mesin
penggergajian kayu, dan sebagainya.
22