Page 52 - Naskah E-Module Sistem Reproduksi Manusia Terintegrasi Sains-Islam_Neat
P. 52
sel bagian dalam dan kelompok sel bagian luar. Kelompok sel dalam akan
membentuk embrio yang berkembang menjadi bayi, sedangkan kelompok sel luar
akan menjadi struktur disebut dengan selaput sebagai pelindung dan pemelihara
embrio. Blastokista akan bergerak di dalam saluran telur yang didorong dengan
bantuan silia.
2. Minggu ke-4
Blastokista memasuki dinding rahim kemudian menempel erat dan menerima
nutrisi dari darah ibu. Tropoblas yang berkembang membentuk korion merupakan
lapisan jaringan fibrosa yang terletak di bagian luar janin. Pada plasenta yang
sudah matang akan terjadi pemisahan antara penyuplaian darah embrionik dengan
darah ibu oleh dinding kapiler embrionik, membran dasar, dan lapisan korion
yang tipis.
3. Minggu ke-5 hingga ke-7
Minggu ke-5 merupakan awal proses pembentukan embrionik yang semua
sistem dan struktur utama bayi akan berkembang. Blastokista akan berkembang
menjadi gastrula yang terbagi menjadi tiga lapisan embrionik yakni ektoderm,
endoderm, dan mesoderm. Sel-sel embrio akan terdiferensiasi membentuk
jaringan dan organ khusus dari setiap lapisan. Lapisan ektoderm membentuk
epidermis dan sistem saraf, lapisan endoderm menghasilkan pembentukan
epitelium sistem pencernaan, sistem pernafasan seperti hati dan pankreas. Lapisan
mesoderm akan menghasilkan banyak tipe sel seperti otot, tulang dan jaringan
ikat. Selama masa pembentukan tersebut bayi berisiko mengalami kerusakan
akibat hal-hal yang dapat menyebabkan cacat lahir seperti penggunaan obat-
obatan terlarang, minuman beralkohol, infeksi seperti rubella, dan faktor lainnya.
Memasuki minggu ke-6 hingga ke-7 lengan dan kaki mulai tumbuh serta otak
akan membentuk lima area yang berbeda. Beberapa saraf kranial terlihat, mata
dan telinga mulai terbentuk, jaringan mulai tumbuh menjadi tulang belakang dan
tulang lainnya. Jantung bayi akan terus tumbuh dan berdetak kemudian darah akan
memompa melalui pembuluh darah utama.
4. Minggu ke-8 hingga minggu ke-10
BIOLOGI | UNIVERSITAS NEGERI MALANG | E-module Sistem Reproduksi Manusia
54