Page 56 - Naskah E-Module Sistem Reproduksi Manusia Terintegrasi Sains-Islam_Neat
P. 56
Tabel 1.2 Tahap pembentukan janin dalam perspektif Al-Qur’an dan Sains
No. Perspektif
Al-Qur’an Sains Usia kehamilan
1. Nutfah Proses fertilisasi Memasuki minggu ke-1
2. Alaqah Morula-blastula Memasuki akhir minggu ke-1
3. Mudghah Blastula Memasuki minggu ke-4
4. Idzhaman Embrionik Memasuki minggu ke-5,6, dan 7
5. Lahman Embrionik Memasuki minggu ke-5, 6, dan 7
6. Khalqan akhar Fetus Memasuki minggu ke-8 hingga ke-40
1. Fase nutfah (proses fertilisasi)
Fase nutfah merupakan tahap terjadinya pencampuran sel sperma dari laki-
laki dengan sel ovum (nutfah amsyai) dari perempuan yang disebutkan
dalam ayat Al-Qur’an yakni air mani. Setelah pembuahan, oosit sekunder
menyelesaikan pembelahan meiosis kedua membentuk dua sel yaitu sel
sperma dan sel telur masing-masing mengandung 46 kromosom (23
kromosom berpasangan). Setiap sel tersebut mempunyai sitoplasma yang
sangat sedikit dan merupakan badan kutub yang mengalami degradasi.
Kromosom pada sel sperma laki-laki dan sel telur perempuan akan
bergabung membentuk zigot. Sel sperma menjadi salah satu penentunya
jenis kelamin pada bayi karena memiliki kromosom X dan Y, sedangkan sel
telur hanya berkromosom X. Tercampurnya nutfah akan mengalami proses
pembuahan hingga terjadi suatu perubahan dari pembentukan awal ke
pembentukan akhir dengan keadaan yang berbeda (Gambar 1.9).
Berdasarkan dalam Al-Qur’an surah At-taariq menjelaskan bahwa
keluarnya air mani terjadi antara tulang sulbi (tulang ekor) dan tulang dada.
2. Fase alaqah (morula-blastula)
Fase alaqah diartikan sebagai sesuatu yang melekat atau menempel terhadap
sesuatu lainnya. Fase alaqah sesuai dengan fase morula yang terjadi sekitar
1 minggu pascaovulasi atau memasuki minggu ke-3 kehamilan. Morula
akan terus berkembang menjadi blastula membentuk kelompok sel sebanyak
58 sel. sel. Fase alaqah merupakan struktur yang mirip seperti lintah yakni
blastula yang menempel pada dinding rahim (endometrium) dan mendapat
BIOLOGI | UNIVERSITAS NEGERI MALANG | E-module Sistem Reproduksi Manusia
58