Page 26 - PEMBUATAN MODUL 16 - Copy_Neat
P. 26

Dari gambar 6, dapat kita ketahui
                                                                                    Ada Info Fisika
          Momentum sebelum tumbukan
           p = m1v1 + m2v2                                                              NIh Guys

          Momentum setelah tumbukan                                           Semakin  besar  gaya  yang

           p’ = m1v’1 + m2v’2                                                 bekerja pada suatu benda dan
          keterangan :
                                                                              semakin  lama  waktu  yang
          p = momentum sebelum tumbukan (kg m/s)                              digunakan,    maka     semakin

          p’ = momentum setelah tumbukan (kg m/s)                             besar  pula  momentum  yang

          m1 = massa benda 1 (kg)                                             dimiliki suatu benda.
           m2 = massa benda 2 (kg)

            v1 = kecepatan benda 1 sebelum tumbukan (m/s)
          v2 = kecepatan benda 2 sebelum tumbukan (m/s)
          v’1 = kecepatan benda 1 setelah tumbukan (m/s)

          v’2 = kecepatan benda 2 setelah tumbukan (m/s)

                  Berdasarkan hukum III Newton, yaitu tentang

            aksi  dan  reaksi,  kita  tahu  bahwa  gaya  yang  bekerja
             pada  dua  benda  adalah  sama  besar  dan  berlawanan
                                                                                          Sumber : https://google.co.id/
           arah. Perhatikan kembali gambar 6. Pada saat benda            Gambar 7. Momentum sistem sebelum dan
                                                                         sesudah bola disodok adalah sama besar
             bertumbukan, benda 1 menekan benda 2 dengan gaya F12 ke kanan selama ∆t, sedangkan

           benda  2  menekan  benda  1  dengan  gaya  yang  arahnya  berlawanan.  Setelah  bertumbukan,
           dengan berdasarkan Hukum III Newton dapat dituliskan :


                         ahhh, ternyata seperti


                                       ini



                                              F       
                                                12        F 21


                                              F             F      t
                                                      t
                                                12               21
                                              impuls       impuls          

                                                            1                    2

                                              m     ' v  m v        m v         m v     
                                                                                '
                                                 1   1      1 1             2    2      2 2
                                              m v       m v              ' v 
                                                 1 1        2 2      m 1   1    m  2   ' v  2





                                                           25
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31