Page 2 - WARTA 21 JULI 2024
P. 2

RENUNGAN




                            “Ketika mendarat, Yesus melihat orang banyak berkerumun,
                            maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka,
                           karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala.
                              Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka”
                                              Markus 6 : 34

                                  HATI YANG BERBELA RASA


                          Apa yang akan Saudara lakukan setelah bekerja seharian?
                         Biasanya  orang  yang  sudah  lelah  akan  mencari  waktu
                         luang  dan  ruang  untuk  melepas  penat  dan  lelah  itu.  Hal
                         yang  sama  terjadi  pada  saat  Yesus  dan  murid-murid-Nya
                         telah  melayani  banyak  orang.  Mereka  berusaha  mencari
                         tempat  sepi  untuk  beristirahat.  Namun,  rupanya  masih
                         orang  banyak  mengikuti  mereka.  Di  mata  Yesus,  mereka
                         sangat membutuhkan bimbingan. Dikatakan “orang banyak
                         itu  seperti  domba  tanpa  gembala.”  Sebuah  kondisi  yang
                         sangat  rusuh  dan  kisruh,  dan  Yesus  tidak  bisa
                         mengabaikan  kebutuhan  mereka.  Kemudian,  Yesus
                         mengajarkan mereka banyak hal.

                            Melalui ayat ini kita diajar untuk memiliki hati yang penuh
                         belas kasihan, seperti yang ditunjukkan oleh Yesus. Belas
                         kasihan  yang  Yesus  tunjukkan  bukan  hanya  sebatas
                         perasaan, tetapi juga tindakan nyata. Di tengah kelelahan
                         yang  sangat  Ia  tetap  memperhatikan  mereka  yang
                         membutuhkan  bimbingannya.  Bahkan  di  ayat  selanjutnya,
                         35-44,  kita  dapat  membaca  bela  rasa  ini  diwujudkan
                         melalui  peristiwa  mukjizat  5  roti  dan  2  ikan.  Dan  Yesus
                         mengajarkan  ini  kepada  murid-murid-Nya  dan  kita  juga
                         yang hidup di masa sekarang. Kita diajak untuk meneladani
                         kasih Yesus yang walaupun lelah dan sangat sibuk, tetapi
                         tetap memiliki empati yang sangat tinggi.

                            Ketika kita melihat orang-orang di sekitar kita yang sedang
                         berjuang  atau  tersesat,  kita  dipanggil  untuk  merespons
                         dengan  kasih  dan  kepedulian.  Dalam  setiap  kesempatan,
                         kita diajak untuk melihat orang lain dengan mata kasih dan
                         merespons kebutuhan mereka dengan tindakan yang nyata
                         dan  tulus.  Bagaimana  orang-orang  itu  dapat  merasakan
                         kasih  Allah  yang  luas,  apabila  tidak  ada  yang
                         menyampaikannya kepada mereka. Inilah tugas kita sebagai
                         pengikut Kristus, memiliki hati yang berbela rasa.    (TS)
   1   2   3   4   5   6   7