Page 3 - WARTA 21 JULI 2024
P. 3

Sudahkah kita melakukan firman Tuhan yang kita dengarkan Minggu lalu..??
                     RINGKASAN KHOTBAH


                               MINGGU, 14 JULI 2024

                           Pil  Pahit Kebenaran

                          AMOS 7:7-15 ; MARKUS 6:14-29

     Umumnya,  kita  menyukai  kata-kata  pujian,  serta  ucapan  yang  membesarkan  hati  dan
     mengobarkan semangat. Juga saat orang-orang menunjukkan dukungan terhadap gagasan dan
     rencana kita. Sebaliknya, banyak orang tidak menyukai kritikan/teguran/penentangan.
     Banyak kali juga, meski kita tahu kebenaran tetapi kita terlalu takut untuk mengata- kannya. Lalu
     kita memilih diam (silence is golden?); tidak berbuat apa-apa.
     Akibat  berkata  benar,  Amos  malah  diusir,  dihinakan  oleh  Amazia/wakil  raja  Yerobeam..  Juga,
     Raja Ahab (1 raja-raja 22 ) membenci Mikha sebab tidak menubuatkan yang baik tentangnya;
     maka  kita  bisa  paham  Yunus  tidak  mau  ke  Niniwe  untuk  sampaikan  teguran  Tuhan  terhadap
     kejahatan Niniwe, karena sangat beresiko. Orang-orang tidak senang kalau ditegur = menolak
     pil  pahit  kebenaran  untuk  kesembuhannya/terhindar  dari  petaka.  Raja  Herodes  Antipas  dan
     Herodias juga demikian. Mereka sama seperti orang sakit yang sebenarnya tahu: harus minum
     obat  dan  menjalani  terapi  /  harus  menelan  pil  pahit  yang  memulihkan.  Namun,  ia  tidak  mau
     mengambil  langkah  itu.  Ia  tidak  mau  kepahitan  menimpanya,  ia  tidak  mau  menelan  pil-nya
     bahkan menolak dan memuntahkannya.
     Yohanes  Pembaptis  karena  menegur  raja  Herodias  Antipas,  maka  sangat  dibenci  oleh
     Herodias,  akhirnya  kepala  Yohanes  dipenggal.  Namun  cara  mati  seseorang  itu  tidak
     menentukan, yang menentukan adalah iman/kebenaran yang dilakukan/ disuarakannya.
     Adapun teguran Yohanes pembaptis adalah karena raja Herodes Antipas telah beristri Phasaelis
     tetapi masih mengambil istri dari Filipus adiknya’ yakni Herodias menjadi istrinya juga. Di sini
     terjadi perselingkuhan dan tindakan amoral keji.
     Mengapa  kita  perlu  mengatakan  kebenaran        Yesus  =  Jalan  Kebenaran  dan  hidup.  “Tetapi
     apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran”
     (Yoh. 16:13a); Kita diutus di dunia sbg garam terang dunia (kebenaran); Ams. 6:23, Ef. 4:15, Titus
     1:13-14, Yakobus 4:17. Mat. 10:26-27, 28, 29-31.
     Memang  tidak  mudah,  tetapi  Yesus  sejak  awal  sudah  membicarakan  konsekuensi  menjadi
     murid-Nya (Mat. 10:24-25, Yoh. 15:18, Mat. 10:16a).
     Sebelum penderitaan terjadi, Tuhan Yesus telah memberitahukan hal itu kepada murid-murid-
     Nya  bahwa  Mereka  akan  mengalami  penderitaan  yang  datang  dari  masyarakat  (Mat.  10:17a,
     22a),  pemuka-pemuka  agama  (Mat.  10:17b),  para  penguasa  dan  pemerintah  (Mat.  10:18),
     bahkan dari sanak keluarga (Mat. 10:21). Mereka akan dibenci oleh semua orang (Mat. 10:22a),
     digiring (Mat. 10:18), diserahkan (Mat. 10:19), dianiaya (Mat. 10:23), bahkan ada yang dibunuh
     oleh karena nama-Nya (Mat. 10:26).
     Dalam keadaan seperti itu, Tuhan Yesus menguatkan mereka untuk bertahan sampai akhir (Mat.
     10:22b) dan tidak takut untuk terus memberitakan kebenaran yang mereka terima dari Tuhan
     (Mat.  10:26-27).  Tuhan  Yesus  yang  mengutus  (Mat.  10:16a),  Roh  Kudus  akan  memberikan
     hikmat  untuk  mengatakan  apa  yang  harus  dikatakan  (Mat.  10:19-20),  dan  Bapa  yang
     memelihara dengan kasih-Nya yang ajaib (Mat. 10:29-30).
     Janganlah takut, untuk menegur (Mat 18:15); dan sebaliknya kita juga mau terbuka bila ditegur.
     Sekalipun terkadang menyakitkan, tapi hendaknya kita rela untuk menerima serta menyuarakan
     kebenaran.                                                    In Christ Alone  (MNT)
   1   2   3   4   5   6   7   8