Page 2 - Warta Jemaat 14 Mei 2023
P. 2

KOLOM PEMBINAAN 14 MEI 2023

       …… Lanjutan
                       Kehidupan Orang Israel Alkitabiah

         Makam-makam monolitik di atas tanah dengan atap berbentuk piramid terletak
       di  ujung  Desa  Silwan  sebelah  utara.  Kuburan-kuburan  Silwan  menjajarkan
       bangku-bangku penguburan klasik, yang terdiri dari sebuah ruang dengan tempat-
       tempat  penguburan  di  sepanjang  sisi-sisinya.  Beberapa  kuburan  yang  berbentuk
       kubus mempunyai inskripsi berbahasa Ibrani di terasnya. Salah satu kuburan yang
       dibuat  secara  canggih  dikenal  dengan  sebutan  “makam  pelayan  kerajaan”,
       menurut  inskripsi  yang  tertulis  di  atas  pintu  masuk  makam.  Bunyi  tulisan  itu
       adalah: “Ini adalah makam [Sebna] yahû yang mengatur rumah [gelar bagi pejabat
       tinggi kerajaan) – yaitu, pelayan kerajaan. Tidak ada perak dan emas di sini, hanya
       tulang-belulangnya  dan  tulang-belulang  gundiknya  [yang]  bersama  dengan  dia.
       Terkutuklah  ia  yang  membuka  ini”.  Ini  mungkin  Sebna  yang  sama,  pegawai
       kerajaan  (harfiahnya:  “ia  yang  mengatur  rumah”  [‘ǎšer  ‘al  habbayit])  Raja
       Hizkia,  yang  oleh  Yesaya,  atas  petunjuk  Yahweh,  dikecam  karena  membuat
       makam  yang  begitu  canggih  bagi  dirinya  sendiri  di  tebing  supaya  dapat  dilihat
       semua orang: “Ada apamu [Sebna] dan siapamu di sini, maka engkau menggali
       kubur  bagimu  di  sini,  hai  yang  menggali  kuburnya  di  tempat  tinggi,  yang
       memahat kediaman baginya di bukit batu?” (Yes. 22:16). Sama seperti Bait Suci
       dan  istana  di  Yerusalem,  demikian  juga  arsitektur  dari  kuburan-kuburan  ini
       mencerminkan  pengaruh  dari  Fenisia.  Contoh-contoh  yang  sempurna  dari
       kuburan-kuburan  Fenisia  Zaman  Besi  II  yang  berupa  galian  di  lantai  batu  juga
       telah  ditemukan  di  tanah  pekuburan  di  Akhzib,  wilayah  pesisir  Mediteran  di
       sebelah utara Israel.
         Sederet makam gua yang terbuat dari galian batu di lereng Lembah Hinnom
       telah  ditemukan  di  Ketef  Hinnom  (“Pundak  Hinnom”),  yang  terletak  di  lantai
       dasar  Rumah  Peristirahatan  St.  Andrew. Gua-gua  ini,  yang  berasal  dari periode
       akhir  Bait  Suci  Pertama  dan  kemudian  hari,  digali  pada  lereng  batu  gamping;
       makam-makam  ini  berfungsi  sebagai  kuburan  keluarga  secara  turun-temurun.
       Sembilan dari kuburan gua ini telah digali, kebanyakan darinya hanya memiliki
       satu  ruangan.  Seperti  kuburan  gua  lainnya  di  Yerusalem,  wadah  penyimpanan
       digali  di  bawah  bangku-bangku  penguburan  sebagai  tempat  mengumpulkan
       tulang-belulang si orang mati dan persembahan penguburan yang terkait setelah
       tulang-belulang  si  orang  mati  itu  dipindahkan  untuk  membuat  ruangan  bagi
       penguburan baru.                                         .......Bersambung

       1 | Warta Jemaat GKI Beringin
   1   2   3   4   5   6   7