Page 14 - WARTA 08 JUNI 2025
P. 14
HARI RAYA GEREJAWI:
PENTAKOSTA
Hari ini kita bersama-sama merayakan hari
Pentakosta, yaitu hari turunnya Roh Kudus.
Pada umumnya hari Pentakosta tidak mendapat
tempat terlalu penting bagi kebanyakan gereja.
Kalau Natal dan Paskah biasanya dibuat
perayaan besar-besaran, disusun panitia jauh-
jauh hari, dibuat acara yang menarik, dan
mengeluarkan biaya yang sangat banyak.
Namun di hari Pentakosta, tampak biasa saja.
Ibadah seperti biasa karena selalu jatuh di hari
minggu, tidak perlu mengeluarkan biaya besar,
hanya cukup mempersiapkan tema yang
berhubungan dengan itu. Kalau diumpamakan
sebagai seorang anak, mungkin hari Pentakosta
itu seakan-akan seperti anak tiri yang tidak
terlalu dianggap.
Bahkan seandainya saya mewawancarai beberapa Jemaat tentang apa itu
Pentakosta, saya kira beberapa akan menggeleng-gelengkan kepala tanda tidak
terlalu tahu. Beberapa orang malah mengira bahwa Pentakosta itu hari kenaikan
Tuhan Yesus. Ini menunjukkan betapa banyak orang/gereja yang tidak
menganggap penting hari Pentakosta.
Namun demikian, bukan berarti hari Pentakosta bukanlah peristiwa yang tidak
penting. Tidak! Hari ini kita sedang memperingati hari yang sangat istimewa,
hanya saja sering terlupakan. Bagi orang-orang Yahudi jelas momen Pentakosta
adalah momen yang sangat penting. Setelah umat Israel terbebas dari
perbudakan Mesir dengan keperkasaan Tuhan yang mereka kenang sebagai hari
Passover atau paskah, 50 hari setelah peristiwa itu Tuhan memberikan 10
perintah Allah di gunung Sinai kepada Musa. Bukan cuma itu, bagi orang Yahudi di
perjanjian Lama, hari Pentakosta itu merupakan hari panen besar-besaran, yang
menunjukkan pemeliharaan Tuhan.

