Page 20 - WARTA 08 JUNI 2025
P. 20

BERINGIN                  08 Juni 2025
     CELL                      Bacaan : Kisah Para Rasul 2 : 1-21




     G R O U P                 Tema  : Pentakosta Menyatukan
                                            yang Terpisahkan







       Bagian 1: Pertanyaan Fakta (Memahami Konteks Teks)
        1.  Kapan  dan  di  manakah  peristiwa  Pentakosta  terjadi?  Dan  mengapa  bangsa
          Israel  melaksanakan  hari  raya  Pentakosta?  (bandingkan  dengan  Imamat
          23:15-16).
        2.  Apa  yang  terjadi  pada  murid-murid  pada  hari  raya  Pentakosta  itu,  yang
          akhirnya dikenang sebagai sebuah sejarah yang tidak terlupakan (Ay. 2-4).
        3.  Dari  bangsa  mana  saja  orang-orang  yang  mendengar  mereka?  (Ay.  9-11)
          Coba ambil peta / maps untuk mencari tahu daerah-daerah tersebut. Apa yang
          dapat Saudara simpulkan dari gambaran itu?
        4.  Bagaimana reaksi orang banyak terhadap peristiwa Pentakosta ini?
          (Ay. 6-7, 12-13).
        5.  Nabi  mana  yang  dikutip  Petrus  untuk  berbicara  kepada  orang  banyak  itu?
          (Ay. 16-21).
       Bagian 2: Pertanyaan Interpretasi (Menggali Makna Tersembunyi)
        1.  Mengapa Roh Kudus digambarkan sebagai "angin" (Ay. 2) dan "lidah-lidah api"
          (Ay. 3)?
        2.  Menurut Saudara manakah yang lebih penting? kemampuan "berbicara dalam
          bahasa-bahasa lain" (Ay. 4) atau justru orang lain "mendengar dalam bahasa
          mereka  sendiri"  (Ay.  6)?  Manakah  yang  menyatukan  orang  dari  berbagai
          bangsa?
        3.  Apa artinya ketika Petrus menekankan nubuat Yoel: "Roh-Ku akan Kucurahkan
          ke atas semua orang" (Ay. 17-19)?
       Bagian 3: Pertanyaan Aplikasi (Relevansi dengan Kehidupan Sekarang)
        1.  Apakah  masih  ada  “tembok  pemisah"  (suku,  generasi,  status  sosial,
          denominasi)  yang  ada  dalam  komunitas  Saudara?  Dan  bagaimana  respon
          Saudara  mengenai  hal  tersebut?  Apakah  dibiarkan  atau  mencoba  untuk
          meruntuhkannya?
        2.  Apa "bahasa" (kata, tindakan, atau sikap) yang perlu kita gunakan agar orang
          yang terasing merasa "didengar dalam bahasanya sendiri"?
        3.  Bagaimana kita menghindari sikap eksklusif (seolah Roh Kudus hanya untuk
          kelompok tertentu)?
                                                           SUB BIDANG PEMBINAAN
                                                           G K I   B E R I N G I N
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25