Page 2 - WARTA 08 SEPTEMBER 2024
P. 2

RENUNGAN





     ‘Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus mendesah dan berkata kepadanya,
                              “Efata!”, artinya: Terbukalah!’
                                   Markus 7 : 34

                          EFATA! TERBUKALAH!


       Dalam  perjalanannya  Yesus  kerap      Yesus bukan hanya menyembuhkan
     bertemu  dengan  orang  sakit  dan      cacat  bisu  dan  tuli  secara  jasmani.
     persoalan  fisik  lainnya.  Orang  tuli  Bukan hanya telinga dan lidahnya jadi
     yang  dipertemukan  dengan  Yesus       terbuka,  tetapi  hatinya  pun  jadi
     menderita  gagap  juga.  Sepertinya  ia  terbuka pada Yesus. Ia menunjukkan
     bukan  bisu  total,  namun  ia  bisa    rasa percayanya dengan sungguh. Ini
     berbicara   namun     tidak   mampu     terlihat dari kesaksiannya pada orang
     berbicara   dengan    jelas.   Yesus    banyak. Mulutnya tidak henti-hentinya
     menangani  orang  ini  secara  khusus,  membicarakan  kuasa  dan  karya
     berbeda dari cara penyembuhan yang      Yesus yang dia alami. Tak heran bila
     biasa   Dia   lakukan.   Orang     itu  orang  banyak  pun  menjadi  takjub.
     dipisahkan  dari  orang  banyak.  Entah  Dengan       menampilkan       kisah
     mengapa     Yesus     melakukannya.     penyembuhan      ini,   Markus   ingin
     Mungkin  agar  tidak  terganggu  orang  pembacanya  tahu  bahwa  Mesias
     banyak. Lalu Yesus memasukkan jari-     sudah hadir di dunia.
     Nya ke telinga orang itu, kemudian Ia
     meludah, dan meraba lidah orang itu.      Semua itu dimulai karena ada orang
     Selanjutnya  Yesus  menengadah  ke      yang bersedia membawa dia kepada
     langit  dan  berkata  "Efata!"  (ayat  33).  Yesus.  Bagaimana  dengan  kita?
     Ia  menengadah  ke  langit  agar  orang  Terpikirkah oleh kita untuk membawa
     itu  mengerti  bahwa  kuasa  untuk      seseorang  pada  Yesus?  Jangan
     menyembuhkan datang dari Allah. Ini     merasa  tak  berpengharapan  dulu.
     menjadi  penting  sebab  iman  sangat   Percayalah pada Yesus. Sampai saat
     terhubung  dengan  rasa  percaya  kita.  ini,  mujizat  masih  terjadi,  dan  Tuhan
     Mujizat  pun  terjadi:  telinga  orang  itu  bisa  lakukan  dalam  hidup  kita.
     bisa  mendengar  dan  mulutnya  bisa    Memang  Tuhan  tidak  selalu  bekerja
     bicara.  Tentu  ia  merasa  senang.     dengan  mujizat,  namun  iman  akan
     Namun      Yesus     melarang     dia   membawa  kita  pada  kekuatan  dan
     menceritakan  hal  itu.  Akan  tetapi,  berkat  bersama  Allah  untuk  dapat
     mana  mungkin  dia  diam.  Sudah        menjalani  pergumulan  kita  masing-
     sekian lama ia tidak lancar berbicara.  masing. Amin.
                                                                             (EKT)
   1   2   3   4   5   6   7