Page 19 - WARTA 15 DESEMBER 2024
P. 19
INFO TIM PERKUNJUNGAN / PENGHIBURAN
Oleh :
Lanjutan
Empati adalah ekspresi Sahabat/Pendamping/konselor yang merupakan
ungkapan pernyataan “dapat memahami’ apa yang dirasakan Penduka.
Untuk berempati, Sahabat harus benar-benar mengikuti semua yang
diekspresikan (penuturan, ekspresi wajah, sikap tubuh) oleh penduka. Oleh
karena itu, konsentrasi dan kemauan Sahabat untuk mendengarkan
sangatlah diperlukan, agar dapat mengikuti pembicaraan Penduka.
Empati dapat diekspresikan melalui: Ekspresi wajah, seperti kerutan dahi,
senyuman. Bahasa tubuh seperti anggukan kepala, tepukan dipundak
Penduka, usapan tangan. Ungkapan verbal seperti :
“saya dapat membayangkan betapa sakitnya jika saya ada di
posisimu……”
“saya mendukung hal itu…”
“wah, menyakitkan sekali ya…”
Ketrampilan mendengar adalah kunci utama untuk membuka gerbang
relasi dan suasana bathin orang yang kita layani/penduka. Agar bisa
mendengarkan dengan baik, kita perlu hadir (attending) dan bisa
membedakan : listening, to listen to dan to hear. Beberapa ketrampilan
“turunan” dari ketrampilan mendengarkan :
1. Memperjelas. Perasaan dan pikiran orang sedang berduka (biasanya
campur aduk, berlapis-lapis). Kita dapat memperjelas inti pesan yang
disampaikan atau persepsi kita sendiri tentang penghayatan atau
pengalaman orang yang kita layani. Contoh: “Kalau saya tidak salah,
Bapak/Ibu mengalami kebingungan...; “Apakah penangkapan saya ini
salah?” ; “Bapak/Ibu betul-betul sedang kecewa pada Tuhan ya?”
b
m
u
g
n
a
B
Bersambung
e
s
r