Page 2 - Warta Jemaat 21 Mei 2023
P. 2

KOLOM PEMBINAAN 21 MEI 2023

       …… Lanjutan
                       Kehidupan Orang Israel Alkitabiah


          Salah satu gua (Bil. 25) berisi sisa-sisa dari 95 mayat. Di antara artefak-artefak
       yang  ada  di  tempat  penyimpanan  adalah  wadah-wadah  tembikar,  ujung  anak
       panah  besi,  dan  benda-benda  dari  tulang  dan  gading,  demikian  juga  dengan
       perhiasan  berharga  dan  agak  berharga.  Para  arkheolog  menemukan  hampir  300
       wadah  yang  masih  utuh  dari  Ketef  Hinnom,  termasuk  lampu-lampu  minyak,
       botol-botol  parfum,  dan  kendi-kendi  kecil.  Dua  jimat  atau  ornamen  bulat  yang
       terbuat  dari  perak  juga  ditemukan.  Jimat-jimat  perak  ini  ditoreh  dengan  nama
       personal dari Allah orang  Israel, kemunculan paling awal dari  nama  “Yahweh”
       pada  sebuah  benda  yang  digali  di  Yerusalem.  Berkat  Keimaman  yang  tertoreh
       pada  jimat-jimat  tersebut  hampir  sama  dengan  yang  ada  di  Kitab  Bilangan:
       “Tuhan  memberkati  engkau  dan  melindungi  engkau;  Tuhan  menyinari  engkau
       dengan  wajah-Nya  dan  memberi  engkau  kasih  karunia;  Tuhan  menghadapkan
       wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera” (Bil. 6:24-26).

                                        Peratapan

          Pengumuan adanya kematian segera diikuti oleh ratapan. Ketika kematian Saul
       dilaporkan   kepada   Daud,   lalu   “Daud   memegang   pakaiannya   dan
       mengoyakkannya;  dan  semua  orang  yang  bersama-sama  dengan  dia  berbuat
       demikian  juga.  Dan  mereka  meratap,  menangis  dan  berpuasa  sampai  matahari
       terbenam karena Saul, karena Yonatan” (2 Sam. 1:11-12). Di samping berpusa,
       ritual  ratapan  yang  tradisional  meliputi  pengenaan  kain  kabung,  seperti  yang
       terjadi  pada  pemakaman  Abner.  Kain  kabung  (śaqqîm)  adalah  kain  kasar  yang
       dirajut  dari  rambut  unta  atau  kambing.  Kain  kabung  yang  kasar  dikenakan
       langsung  menyentuh  kulit,  tanpa  didasari  oleh  pakaian  dalam.  “Dan  berkatalah
       Daud  kepada  Yoab  dan  kepada  segala  rakyat  yang  bersama-sama  dengan  dia:
       ‘Koyakkanlah  pakaianmu  dan  lilitkanlah  pada  tubuhmu  kain  kabung  dan
       merataplah  di  depan  mayat  Abner.’  Raja  Daud  sendiripun  berjalan  di  belakang
       usungan  mayat”  (2  Dam.  3:31).  Para  peratap  juga  mengubah  penampilan  fisik
       mereka dengan mencukur rambut dan jenggot (Yer. 7:29) dan berguling-guling di
       dalam debu (Yer. 6:26). Mereka mungkin juga duduk  di atas tanah (Rat. 2:10).
       Namun, menoreh-noreh tubuh tidak diperkenankan menurut hukum Deuteronomik
       (Ul. 14:1).                                              .......Bersambung

       1 | Warta Jemaat GKI Beringin
   1   2   3   4   5   6   7