Page 3 - Warta Jemaat 21 Mei 2023
P. 3

Sudahkah kita melakukan Firman Tuhan yang kita dengarkan Minggu lalu… ?

       RINGKASAN KHOTBAH MINGGU ; 14 Mei 2023

          “Tuhan Telah Memanggil, Ia Tidak Meninggalkan”
            Yohanes 14: 15-21; 1 Petrus 3: 13-22

          Setiap orang memiliki cerita masing-masing di dalam keimanannya. Panggilan
       berlaku sangat luas, tidak sempit hanya untuk orang-orang yang melayani secara
       khusus. Namun, setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus adalah pribadi
       yang mengalami panggilan itu. Hanya saja di dalam menjalani panggilan tersebut,
       baik yang umum maupun khusus sebagai pelayan, setiap orang mengalami situasi
       yang dinamakan sendirian.

          Apa  yang  dikisahkan  di  dalam  Alkitab  merupakan  cara  Tuhan  Yesus
       mempersiapkan pengikutnya untuk mengalami situasi sendirian. Yesus mengerti
       bahwa  menjadi  pengikut-Nya  bukan  perkara  mudah.  Mereka  akan  mengalami
       penderitaan yang tidak ringan. Oleh sebab itu, Tuhan Yesus mengatakan ia akan
       memberikan  penolong.  Penolong  seperti  diri-Nya  yang  akan  mendampingi  dan
       memberi kekuatan. Namun, Tuhan Yesus menegaskan bahwa penolong ini hanya
       dapat  dirasakan  oleh  para  pengikut-Nya,  bukan  dunia.  Mengapa  demikian?
       Karena dunia memiliki standarnya sendiri untuk menjawab persoalan. Kehadiran
       Roh Kudus sebagai penolong tidak akan dirasakan oleh mereka yang memiliki
       sistem sendiri di dalam memberi jawab.

          Ada 3 cara Penolong itu bekerja dalam kehidupan kita:
       1.  Dengan memberi pengertian akan kebenaran. Kita hidup di dalam dunia yang
          penuh  dengan  hikmat  manusia.  Manusia  memiliki  cara  untuk  mengukur
          kebenaran, tetapi Roh Kudus memiliki garis tegas untuk mengatakan apa yang
          benar dan apa yang salah. Ia memberikan pengertian yang lebih dari sekadar
          hikmat manusia, bahkan yang selama ini dipandang sebagai kebenaran.
       2.  Dengan mendampingi seperti layaknya orang tua. Ia tidak akan meninggalkan
          kita sebagai Yatim Piatu. Ia mengingatkan akan identitas kita sebagai anak-
          anak  Tuhan.  Ia  memperhatikan  dan  menegur  kita  apabila  sudah  kehilangan
          arah.
       3.  Dengan membuat mengerti (penuh) kasih karunia Tuhan di dalam hidup kita.
          Bukan  berarti  kasih  karunia  Allah  bergantung  kepada  kita,  tetapi
          sesungguhnya  dengan  segala  dosa  dan  ketidak  mampuan  kita  lah  yang
          membatasi  kemampuan  kita  memahami  kasih  karunia  Allah.  Dengan  Roh
          Penolong di dalam kita maka sesungguhnya kita dimampukan untuk semakin
          menyadari penyertaan-Nya di dalam hidup kita.                           (TS)

       2 | Warta Jemaat GKI Beringin
   1   2   3   4   5   6   7   8