Page 3 - WARTA 07 JULI 2024
P. 3
Sudahkah kita melakukan firman Tuhan yang kita dengarkan Minggu lalu..??
RINGKASAN KHOTBAH
MINGGU, 30 JUNI 2024
Selalu Ada Mujizat Bagi Yang Percaya
RATAPAN 3:22-33 ; MARKUS 5:21-43
Tema Selalu ada Mukjizat bagi yang Percaya (slide judul) adalah tema sering kita
dengar dan tentunya kita imani. Percaya adalah sebuah proses berserah kepada
Tuhan dalam perjalanan hidup yang kita jalani. Perjalanan berserah tidak selalu mudah
dilakukan. Terkadang berserah dibarengi sekaligus dengan keresahan. Namun,
berserah sekaligus resah. Keduanya adalah paradoks yang menandai iman itu hidup,
sebab di situlah terjadi dialog antara Tuhan yang hidup dan manusia yang hidup –
perjumpaan antara keduanya terjadi. Berserah pada Tuhan tetapi bukan menyerah
pada keadaan, begitu kata sebuah kalimat bijak. Kalimat bijak ini hendak menegaskan
bahwa di dalam menjalani kehidupan dengan segala pergumulannya kita harus
mempunyai sikap penyerahan diri kepada Tuhan, tetapi tidak menyerah pada keadaan
yang membuat kita bergumul dengan kehidupan kita. Sebaliknya, berserah adalah
sebuah sikap yang mau terus berjuang untuk melakukan yang terbaik, meraih harapan
yang terbaik, menciptakan perubahan yang terbaik walaupun tidak mudah karena kita
yakin Tuhan menyertai kita. Jika hasilnya tidak sesuai harapan kita hal ini tidak
membuat kita kehilangan gairah hidup, tidak kehilangan iman; tetapi tetap percaya
bahwa yang terbaik akan tuhan berikan kepada kita di waktu yang tepat.
Teks Markus 5:21-43 berkisah tentang Yairus yang berjuang untuk kesembuhan
anaknya dan seorang perempuan yang berjuang untuk kesembuhan dirinya dari
penyakitnya. Walaupun keduanya berbeda latar belakang dan pergumulan, tetapi
mereka mempunyai kesamaan yaitu mereka berserah penuh kepada Tuhan tetapi
mereka tidak menyerah pada keadaan. Mereka menyerahkan diri sepenuhnya kepada
Tuhan tetapi tidak memaksakan kehendaknya harus dipenuhi oleh Tuhan. Keduanya
berjuang untuk berjumpa Yesus. Yesus memenuhi harapan mereka. Pada sisi yang
lain, penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan juga terlihat dari sikap menerima
keadaan yang tidak diharapkan. Namun, dalam proses berserah dan percaya itulah
mereka mendapatkan mukjizat dari Tuhan.
Rudolf Otto seorang teolog Jerman berkata “Mysterium fascinans et tremendum”,
perjalanan hidup itu misteri. Kita tidak pernah tahu apa yang akan kita hadapi dan apa
yang akan kita temui. Kadang kita bertemu dengan oase menyegarkan, namun tak
jarang kepedihan dan penderitaan. Namun, Otto menjelaskan bahwa perjalanan
misteri hidup itu dijalani bersama dengan Tuhan. Ia bekerja dengan cara yang ajaib.
Perjalanan misteri bersama Tuhan itu akan selalu membuat kita takjub, tergetar dan
terpesona. Itulah Mukjizat dalam hidup percaya kepada Tuhan. Maka, kita mestinya
mengakui bahwa dalam hidup yang kita jalani ada kuasa Tuhan yang bekerja dan tidak
bisa tidak, kita hidup dalam kuasa Tuhan yang selalu memelihara dan membarui
melalui berbagai peristiwa hidup yang kita hadapi.
Ratapan 3:22-23 berisi ratapan Nabi Yeremia mengenai keadaaan Israel dalam
penaklukan dan pembuangan. Namun, dalam ratapannya itu, tiba-tiba Nabi Yeremia
menyerukan: Tak berkesudahan kasih setia Tuhan, tak habis-habisnya rahmat-Nya,
selalu baru setiap hari. Meskipun dalam peristiwa getir hidup sekalipun, Yeremia
menyerukan bahwa kasih setia Tuhan tidak pernah habis dan tidak pernah berakhir.
Maka, Nabi dalam ratapannya dengan yakin mengatakan Tuhanlah bagianku! Dia
meyakini Tuhan itu baik bagi orang yang berharap pada-Nya. (AAG)