Page 2 - WARTA 23 JUNI 2024
P. 2
RENUNGAN
Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu:
“Diam! Tenanglah!” Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh
sekali. Lalu Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu begitu takut?
Mengapa kamu tidak percaya?”
Markus 4: 39-40
TETAP TENANG WALAU DALAM BADAI
Bulan Juni ini bagi sebagian orang bukanlah bulan yang
mudah dilalui. Terutama mereka yang bekerja di sector
perekonomian, mengetahui dengan persis badai yang sedang
mereka lalui. Namun, bagi beberapa orang bulan ini adalah
bulan yang menyenangkan, terutama bagi anak-anak sekolah.
Mereka dapat berlibur menikmati hidup mereka di sela-sela
kenaikan kelas. Kedua situasi ini memang menandakan bahwa
dinamika kehidupan setiap orang berbeda. Tidak pernah sama,
tetapi silih berganti dengan beragam bentuk.
Bacaan hari ini menyuguhkan kisah Yesus dan murid-murid-
Nya di tengah danau ketika badai besar menghantam perahu
mereka. Murid-murid diliputi ketakutan saat angin kencang dan
ombak besar mengancam keselamatan mereka, sementara
Yesus tidur di buritan perahu. Mereka membangunkan-Nya
dengan cemas, dan Yesus, dengan tenang, bangkit dan
menghardik angin serta berkata kepada danau, "Diam!
Tenanglah!" Seketika itu juga, angin reda dan danau menjadi
teduh. Dalam momen ini, Yesus menunjukkan kuasa-Nya atas
alam dan mengingatkan kita semua bahwa dalam badai
kehidupan, kita harus tetap tenang dan percaya kepada-Nya.
Kehidupan kita tidaklah selalu berjalan mulus. Seringkali kita
menghadapi “badai” berupa masalah kesehatan, keuangan,
hubungan, atau tantangan lainnya yang membuat kita merasa
cemas dan tidak berdaya. Seperti para murid yang ketakutan,
kita juga cenderung meragukan kehadiran dan kuasa Tuhan di
saat-saat kritis tersebut. Namun, kisah ini mengajarkan kita
bahwa Yesus senantiasa bersama kita, bahkan ketika
tampaknya Dia "tidur" atau tidak memberikan tanggapan segera
terhadap situasi kita. Dia mengundang kita untuk memanggil-
Nya dan mempercayai bahwa Dia mampu menenangkan segala
badai yang kita hadapi.
Tuhan Yesus mengajarkan kunci untuk mengatasi ketakutan
dan kecemasan adalah dengan percaya kepada-Nya. Ketika kita
menyerahkan kekhawatiran kepada-Nya, kita akan menerima
damai sejahtera yang melampaui segala akal. Kita perlu
mengingat bahwa tidak ada badai yang terlalu besar bagi Tuhan
untuk diredakan. Dalam ketenangan dan kepercayaan kepada-
Nya, kita menemukan kekuatan untuk bertahan dan menang
atas segala tantangan hidup. (TS)

