Page 29 - model pembelajaran problem posing berorientasi stem
P. 29

Daerah definisi hasil operasi aljabar dua fungsi ini adalah irisan dari

                    kedua  daerah  definisi  fungsi-fungsi  tersebut,  kecuali  pada  operasi

                    pembagian harus dipenuhi   (  ) ≠ 0.


                    Contoh 5.

                      (  ) =    ,    = ℝ            (  ) = √    ,    = [0, +∞), maka  dapat ditentukan hal




                    –hal berikut;(   +   )(  ) =   + √   dengan     (   )  = ℝ ∩ [0, +∞) = [0, +∞).


                    ℎ(  ) =     (  ) =  ,                  = ℝ ∩ [0, +∞) − {0} = (0, +∞)

                                     √
                    Sementara suatu fungsi dapat memenuhi kriteria genap dan ganjil dengan
                    syarat berikut:
                    Fungsi    (  )  disebut  fungsi  genap  jika    (−  ) =   (  ) ,∀        .Fungsi    (  )

                    disebut fungsi ganjil jika   (−  ) = −  (  ), ∀        . Gambar grafik fungsi genap

                    simetris terhadap sumbu y, sedangkan fungsi ganjil simetris pada titik asal

                    O(0,0).


                    Contoh 6



                      (  ) =      adalah fungsi genap , karena   (−  ) = (−  ) =    =   (  )  dan   (  ) =
                    sin     adalah fungsi ganjil , karena    (  ) = sin(−  ) = − sin    = −  (  ).

                    Fungsi Periodik dan Fungsi Terbatas

                    Fungsi    (  ) terdefinisi pada himpunan bilangan real dikatakan periodik jika
                    ada suatu bilangan positif  p  sehingga   (   +   ) =   (  ), ∀       ,  p  disebut  nilai

                    periode fungsi. Beberapa contoh fungsi periodik antara lain sin x dan cos x

                    mempunyai periode    = 2  ,  tan x  dan cot x  mempunyai    =    . Perhatikan
                    bentuk gambar melalui Geogebra dengan menekan tombol ini Klik  dua

                    kali bersamaan dengan tombol Ctrl pada keyboard,  maka akan terlihat
                    simulasi seperti Gambar 2.4.









                                                                                                   21
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34