Page 2 - KARANGAN SENJA
P. 2

1



               Pendahuluan :

               Karangan ini dinamakan dengan nama “夕暮れの風のささやき (Yūgure no kaze no
               sasayaki ), yang berarti bisikan angin di ujung senja.

               Makna dan filosofi :
                       bisikan angin di ujung senja ini memiliki makna dan filosofi senja melambangkan
               akhir dari sesuatu, seperti hari yang berakhir atau fase kehidupan yang berubah, angin yang
               berbisik di ujung senja bisa melambangkan kenangan yang mulai pergi, seperti seseorang
               yang mulai merelakan sesuatu atau seseorang dalam hidupnya.

               Selain itu ujung senja juga bisa diartikan sebagai momen sebelum malam tiba, ini
               menggambarkan seseorang yang sedang merenungkan perjalanan hidupnya, berdamai dengan
               masa lalu, dan menerima apa yang akan datang. Sedangkan angin juga bisa dikaitkan dengan
               sesuatu yang tak terlihat tetapi bisa dirasakan, seperti perasaan rindu, cinta yang tersembunyi,
               atau kenangan yang terus hadir meskipun sudah berlalu. Meski senja menandakan akhir,
               angin yang berbisik bisa menjadi simbol bahwa masih ada sesuatu yang akan berlanjut,
               seperti pesan alam yang mengingatkan bahwa setelah senja akan ada fajar baru.

               Karangan ini dibuat oleh seorang anak smk berinisial F, ia menulis karena semesta
               memaksanya, setiap kata yang lahir bukan hasil pemikirannya sendiri, melainkan bisikan
               angin yang terlalu banyak. Konon katanya ia bukan manusia biasa, melainkan serpihan senja
               yang lupa jatuh ke malam, angin seringkali membisikan cerita cerita aneh ke telinganya dan
               ia mencoba menuliskannya sebelum semuanya menguap Bersama Cahaya jingga, jika suatu
               hari anda melihat seseorang berdiri diam di tepi jalan menatap langit seperti menunggu
               sebuah jawaban, mungkin itu dia, atau mungkin hanya orang lain yang sedang kehilangan
               sendal swallownya.

               Senja yang bercerita :

               Bab 1 : Pertemuan yang tak direncanakan

               Pada suatu hari disore hari yang langitnya berwarna jingga keemasan Ketika shouta duduk
               dibangku taman, sedang menikmati kesendirian yang selalu menjadi tempat ternyaman nya.
               Ia bukan tipe orang yang mudah berbaur, tetapi diwaktu waktu tertentu ia bisa berbicara
               Panjang lebar jika situasinya mendukung. Introvert, tapi kadang bisa ekstrovert dalam
               momen momen tertentu.

               Lalu dia datang.

               Seorang Perempuan dengan memakai jaket putih, kadang juga memakai jaket hitam yang
               membawa aura seperti langit sore-hangat, cerah tapi kadang menyimpan awan yang tak
               terbaca. Wajahnya lembut, dengan sorot mata yang selalu bersinar seakan dunia ini penuh
               dengan kejutan menyenangkan. Namanya adalah Hikaru. Dia adalah tipe orang yang mudah
               akrab dengan siapa saja. Ia suka tertawa,bercerita Panjang lebar seakan tidak ada Batasan
               antara dirinya dengan dunia. Namun dibalik keceriaannya, ada saat saat di mana ia tampak
               seperti sedang tenggelam dalam pikirannya sendiri seperti senja yang indah tapi menyimpan
               perpisahan.
   1   2   3