Page 72 - E-MODUL INTERAKTIF TERINTEGRASI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) SISTEM EKSKRESI_Neat
P. 72
3. Keseimbangan Jumlah Cairan
Tubuh akan selalu menjaga kondisi keseimbangannya (homeostasis)
termasuk keseimbangan cairan di dalam tubuh. Hal ini berkaitan dengan
jumlah konsumsi air seseorang. Apabila seseorang sedang mengalami
dehidrasi akibat kurang mengkonsumsi air, maka tubuh akan merespon
dengan meminimalisir jumlah air yang keluar dari tubuh, salah satunya yaitu
jumlah urine yang dihasilkan (urine pekat). Namun, apabila seseorang
berlebihan dalam mengkonsumsi air, maka tubuh akan merespon dengan
tidak terlalu banyak menyerap air saat tahapan reabsorpsi, sehingga urine
yang dihasilkan jauh lebih banyak (urine encer).
4. Pengaruh Kerja Hormon
Pada tahapan augmentasi, pengontrolan proses penyerapan dalam
tahapan itu dikontrol oleh hormon, yaitu ADH atau (Antidiuretic Hormone).
ADH akan bekerja dengan menaikkan/ menurunkan tingkat permeabilitas air
pada membran tubulus kontortus distal. ADH merespon kondisi
keseimbangan cairan di dalam tubuh.
Ketika tubuh sedang ingin CAKAP TEKNOLOGI
meminimalisir jumlah air yang keluar,
maka jumlah ADH akan meningkat Simaklah video di bawah ini
sehingga permeabilitas membran untuk mengetahui faktor-faktor
tubulus kontortus distal terhadap air yang mempengaruhi produksi
akan sangat meningkat. Hal tersebut urine!
akan membaut lebih banyak air yang
berhasil disserap dan menghasilkan
urine yang pekat. Namun, ketika tidak wathing
Klik for
terdapat cukup ADH, maka tubulus
kontortus distal tidak terlalu
permeabel terhadap air, sehingga
urine yang dihasilkan bersifat lebih Video 4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
encer. Produksi Urine
Sumber : https://youtu.be/BnrTMWiADHA?si=1F7-ENS3IzfZQpy2
E-Modul Interaktif Terintegrasi PBL Sistem Ekskresi 68