Page 32 - pemetaan kcb candi abang andro
P. 32
B. Hasil Penggambaran Peta KCB
Data ukur koordinat yang disimpan didalam Theodolite Total Station kemudian
di download dan disimpan dalam format *.txt. Penggunaan sistem koordinat UTM
dari awal menyebabkan koordinat yang dihasilkan untuk seluruh titik pengukuran
sudah dalam bentuk UTM sehingga tidak perlu melakukan konversi koordinat dari
Degre Minute Second (DMS) menjadi meter. File *.txt hasil unduhan dari Theodolite
Total Station kemudian diproses menggunakan software GIS sehingga file *.txt dapat
diubah menjadi gambar titik. Titik-titik ini kemudian menjadi acuan tambahan
untuk melakukan penggambaran objek-objek yang dipetakan.
Penggamambaran pertama dilakukan untuk melakukan delineasi batas
kawasan Candi Abang, Gua Sentono, dan Gua Jepang. Delineasi dilakukan dengan
mengikuti titik – titik hasil pengukuran dan juga memperhatikan gambar foto
udara hasil perekaman menggunakan drone. Untuk pembuatan peta kontur,
dilakukan dengan interpolasi titik – titik x,y, dan z dengan metode kriging. Data
titik menggunakan data titik tembak total station ditambah dengan titik – titik yang
diturunkan dari data DEM hasil pengolahan foto udara. Titik – titik tambahan dari
dem ini dipilih pada lokasi tanah terbuka, sehingga nilai ketinggian yang
didapatkan benar – benar menunjukkan permukaan tanah. Pengambilan titik
tambahan dari DEM ini menghindari titik – titik yang berada di kenampakan
vegetasi dan atap bangunan.
Hasil penggambaran menyajikan beberapa peta tematik antara lain :
1. Peta Foto Udara Kawasan Candi Abang, Gua Sentono, dan Gua Jepang.
2. Peta Penggunaan Lahan dan Kontur Kawasan Candi Abang, Gua
Sentono, dan Gua Jepang.
3. Peta Kawasan Cagar Budaya Candi Abang, Gua Sentono, dan Gua
Jepang.
30
Balai Pelestarian Cagar Budaya
D.I. Yogyakarta