Page 33 - pemetaan kcb candi abang andro
P. 33

C.  Ploting Objek Cagar Budaya

                        Dalam penelitian arkeologi, peta berguna sebagai alat bantu untuk pencatatan

                  data, karena dari peta dapat diketahui lokasi suatu bangunan cagar budaya. Peta

                  dapat  digunakan  sebagai  analisis  data  spasial  dalam  sebuah  penelitian  untuk

                  sebuah  kajian  skala  makro  dalam  arkeologi  ruang.  Hasil  kegiatan  pemetaan

                  Kawasan  Cagar  Budaya  yang  terpenting  adalah  adanya  informasi  keletakan

                  sebaran objek – objek cagar budaya didalam suatu kesatuan ruang. Oleh karena itu

                  salah satu hasil peta adalah peta sebaran ploting objek cagar budaya.



                        Kawasan Cagar Budaya Candi Abang, Gua Sentono, dan Gua Jepang secara

                  umum  merupakan  kawasan  yang  dibatasi  oleh  topografi  bukit  Dibang.

                  Berdasarkan hasil pemetaan, Kawasan Cagar Budaya Candi Abang, Gua Sentono,

                  dan Gua Jepang memiliki luas ± 72,30 hektar dengan batasan – batasan yang sudah

                  disampaikan  sebelumnya.  Dari  kesatuan  kawasan  tersebut,  didalmnya  dapat

                  diidentifikasi 3 objek cagar budaya, yaitu:


                        1.  Candi Abang

                               Berdasarkan observasi dilapangan, Candi Abang  merupakan sebuah

                           runtuhan  candi  berbentuk  bukit  yang  ditumbuhi  rerumputan.  Hal  ini

                           dikarenakan batuan penyusun candi yang telah  runtuh dan mengalami

                           pelapukan yang masiv. Pelapukan begitu kuat selain pengaruh iklim juga

                           karena material batuan penyusun candi merupakan batu bata merah.

                               Laporan ROD (Rapporten van den Oudheidkundigen Dienst) (Bosch,

                           1915:  43),  belum  banyak  diketahui  informasi  mengenai  Candi  Abang,

                           namun dalam laporan tersebut disebutkan bahwa di Candi Abang pernah

                           ditemukan sebuah lingga dan arca Budha. Lingga adalah lambing dewa

                           Siwa, dewa tertinggi dalam agama Hindu, apabila temuan lingga tersebut


                           benar-benar lingga dalam arti sesungguhnya (bukan lingga patok). Bisa
                           jadi  apabila  terdapat  arca  Buddha  dan  Candi  Abang  berlatar  belakang


                                                             31
                                                                       Balai Pelestarian Cagar Budaya
                                                                                      D.I. Yogyakarta
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38