Page 2 - SKH Palangka Post Edisi 17 September 2019
P. 2
OPINI
SELASA, 17 SEPTEMBER 2019 02
Iuran untuk Keberlanjutan
JKN-KIS
Penulis: Nila F Moeloek (Menteri Kesehatan RI)
PERBINCANGAN mengenai akan naiknya iuran Sementara di satu sisi, dengan Undang-Undang, karena hal menghindarkan BPJS Kesehatan dalam memberikan pelayanan 23.075 Fasilitas Kesehatan Tingkat
program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indo- paket manfaat (benefi t package) itu akan berdampak kepada ter- dari kondisi defi sit DJS sehingga kesehatan paling lama dua atau Pertama (FKTP), serta 76,8 juta
hentinya pelayanan bagi mereka
tiga bulan ke depan. Jika hal ini
yang amat paripurna program
keberlanjutan JKN-KIS akan
kunjungan rawat jalan dan 9,7
nesia Sehat (JKN-KIS) yang diselenggarakan oleh JKN-KIS harus menghadapi yang selama ini membutuhkan terjamin serta memungkinkan- terjadi maka masyarakat khu- juta kunjungan rawat inap ke
BPJS Kesehatan menjadi sorotan dalam beberapa beban biaya amat besar akibat pelayanan tersebut atau akan nya ruang-ruang pengembangan susnya peserta JKN-KIS yang 2.453 Fasilitas Kesehatan Rujukan
membebani masyarakat dengan
Tingkat Lanjut (FKRTL).
JKN-KIS. Penyesuaian iuran
akan dirugikan.
perubahan pola penyakit yang
minggu terakhir. Masyarakat mempunyai pendapat didominasi oleh penyakit tidak pembiayaan yang dibayarkan ini tentu menuntut partisipasi Sebaliknya, apabila fasilitas Jumlah peserta yang sekarang
beragam tentang hal ini, ada yang setuju dan ada menular. Belum lagi data sa- dari kantongnya sendiri terha- tambahan dari masyarakat dan kesehatan sudah dapat dibayar mencapai 223,3 juta jiwa meng-
juga yang menolak. saran Penerima Bantuan Iuran dap pelayanan kesehatan yang pemangku kepentingan. tepat waktu dan jumlahnya, gambarkan besarnya cakupan
masyarakat yang terlindungi
(PBI) yang bermasalah, ketidak-
penyedia layanan kesehatan
dibutuhkannya. Intervensi yang
sesuaian kelas rumah sakit, dan dipilih adalah adalah mem- Pelayanan kesehatan harus memperbaiki pelayanan- oleh program JKN-KIS. Kore-
Jaminan kesehatan atau asur- gan pemberi kerjanya (Pekerja dugaan fraud pada fasilitas ke- berikan dana tambahan yang Pelayanan kesehatan yang nya. Perbaikan pelayanan yang ksi fundamental dengan me-
ansi kesehatan pada hakikat- Penerima Upah). sehatan pun turut membebani. jumlahnya Rp5 triliun (2015), diberikan oleh fasilitas kes- bisa dan perlu dilakukan antara nyesuaikan iuran, yang saat
nya adalah mengonversi risiko Ketidakseimbangan pembi- Rp6,8 triliun (2016), Rp3,6 triliun ehatan kepada peserta JKN-KIS lain mengembangkan teknologi ini membutuhkan dukungan
sakit menjadi biaya. Besar bi- Persoalan Pokok ayaan itu telah menyebabkan (2017), dan Rp10,3 triliun (2018). semestinya tidak terbelenggu informasi yang andal untuk masyarakat, merupakan bagian
aya sepenuhnya bergantung Agar dana jaminan sosial (DJS) defisit DJS terus membeng- Akan tetapi, langkah ini be- oleh ketidakpastian pembiay- mengurangi antrean pelayanan, penting untuk memastikan
pada seberapa besar manfaat program JKN-KIS berkelanjutan kak dari Rp1,9 triliun (2014), lum menyelesaikan masalah aan sehingga akses dan ekuitas menyediakan ruang perawatan, keberlangsungan perlindungan
yang dijaminkan serta keadaan (secara fi nansial), maka pendapa- Rp9,4 triliun (2015), Rp6,7 triliun karena dana tambahan tersebut masyarakat terhadap pelayanan memperbaiki sistem rujukan, terhadap ratusan jiwa peserta
tingkat kesehatan masyarakat. tan iuran harus lah lebih besar (2016), Rp13,8 triliun (2017), dan sifatnya mengatasi gangguan kesehatan yang bermutu bisa memperlakukan peserta JKN JKN-KIS tersebut.
Semakin luas lingkup manfaat dari pengeluaran biaya manfaat. Rp19,4 triliun (2018). arus kas DJS BPJS Kesehatan, se- terwujud. dan non-JKN secara setara, JKN-KIS merupakan pilar
yang dijaminkan dan semakin Sedangkan pengeluaran DJS Dalam kondisi itu, sesuai mentara masalah mendasarnya Namun, kondisi defisit DJS tidak menoleransi terjadinya penting dalam pembangunan
besar masalah kesehatan yang untuk membiayai pelayanan regulasi, ada 3 pilihan intervensi adalah ketidakseimbangan an- kini telah berdampak signifi kan pungutan tambahan biaya pada kesehatan. Dalam sistem kese-
dihadapi, maka semakin besar kesehatan peserta yang sakit dan kombinasinya yang bisa tara biaya manfaat per orang terhadap kesinambungan pem- pasien peserta JKN sepanjang hatan, JKN-KIS merupakan sub-
pula lah biaya yang diperlukan. dipengaruhi oleh besaran tarif dilakukan. Pertama, mengu- per bulan (POPB) dibandingkan berian pelayanan kesehatan ke- pelayanan tersebut tercakup sistem pembiayaan ke sehatan
Dalam prinsip asuransi sos- pelayanan kesehatan dan efi sien- rangi manfaat pertanggungan dengan pendapatan iuran yang pada peserta JKN. Operasional dalam manfaat JKN, mematuhi yang bersama subsistem lainnya
ial, perkiraan total kebutuhan si dari hasil pengendalian. terutama pada manfaat yang diterima POPB. Sehingga selisih rumah sakit terganggu sehingga jadwal pelayanan peserta JKN, berperan dalam meningkatkan
biaya itu lah yang kemudian Pendapatan iuran yang lebih secara signifi kan dapat mengu- kesenjangan ini akan kembali pelayanan kepada peserta JKN termasuk menindaklanjuti kelu- derajat kesehatan masyarakat
ditanggung-rentengkan ma- besar dari pengeluaran biaya rangi biaya, seperti contohnya terakumulasi meski telah di- pun terganggu. Banyak rumah han peserta secara cepat. melalui layanan kesehatan pro-
syarakat dalam bentuk iuran. manfaat memungkinkan BPJS tindakan pada penyakit jantung, lakukan intervensi dengan dana sakit menunda kewajiban inter- motif, preventif, kuratif, rehabil-
Di Indonesia, kepesertaan asur- Kesehatan terhindar dari defi sit, gagal ginjal dan kanker. Kedua, tambahan. nalnya, seperti membayar jasa Pentingnya keberlanjutan itatif, dan paliatif yang berkuali-
ansi sosial berupa program mampu membayar klaim pelay- pemerintah memberikan dana Karena itu koreksi fundamen- medik tenaga kesehatan, mau- Terlepas dari berbagai kekuran- tas. Dengan besaran iuran yang
JKN bersifat wajib dan semua anan kesehatan kepada fasilitas tambahan. Ketiga, pemerintah tal yang akan dilakukan Pemer- pun kewajiban eksternal seperti gan yang ada, JKN-KIS telah sesuai aktuaria diharapkan
peserta berkontribusi. Bedanya, kesehatan dan mempunyai dana menaikkan iuran agar pendapa- intah melalui penyesuaian iuran membayar obat dan alat kes- memberi manfaat yang luas ke- kondisi fi nansial penyedia lay-
mereka yang miskin dan tidak cadangan. Sayangnya, kondisi tan dan biaya menjadi seimbang. yang diiringi dengan dana tam- ehatan, logistik, juga makanan pada masyarakat, terutama yang anan kesehatan tidak terganggu
mampu kontribusinya ditang- ideal tersebut belum dapat di- Intervensi terhadap defisit bahan Pemerintah adalah suatu pasien kepada penyedia. Bahkan miskin dan tidak mampu. Sejak sehingga sistem kesehatan pun
gung negara sedangkan mereka capai dalam enam tahun imple- yang selama ini dipilih pemer- keniscayaan yang dimaksudkan beberapa rumah sakit terang- dilaksanakan tahun 2014, JKN- dapat berjalan baik dan bisa
yang mampu membayar iuran mentasi JKN, pendapatan iuran intah bukan mengurangi man- agar terjadi keseimbangan anta- terangan menyatakan jika kondi- KIS telah dimanfaatkan jutaan mencapai tujuan cakupan kes-
sendiri (Peserta Bukan Penerima masih lebih kecil dari pengelu- faat JKN-KIS yang paripurna ra pendapatan iuran POPB den- si ini terus berlangsung, mereka masyarakat. Tahun 2018 tercatat ehatan semesta (universal health
Upah) atau bersama-sama den- aran untuk biaya manfaat. sebagaimana diamanatkan gan biaya manfaat POPB serta hanya akan sanggup bertahan sebanyak 147,4 juta kunjungan ke coverage/ UHC).
Habibie dan Dilema Perkawinan Iptek-Imtak
Penulis: Khaira Wahyuni (Guru SMPN 2 Padang Ganting, Tanah Datar, Sumatra Barat)
‘OTAK Habibie’ ialah frasa Simbolisasi keberagamaan cenderung mengalami pembe- pada tempatnya jika ada yang sil, inovasi Habibie, yang tidak
yang hidup di Indonesia sejak Salah satu cara menjelaskan lajaran agama sebagai proses mengklaim bahwa diri atau salah secara konsep ternyata
paruh kedua 1970-an, yakni hal ini, menurut hemat penu- menghafal simbol dan teks dan kelompoknya saja yang menjadi belumlah operasional dalam
setelah kepulangan Bacharud- lis, ialah dengan mengatakan menyakralkannya. pembela panji-panji Tuhan. hal konteks.
din Jusuf Habibie (1936-2019) bahwa Habibie terlalu cerdas Kedua, formalisasi gagasan Mengikuti gagasan tentang
dari perantauannya di Jerman. dan maju sehingga tak mudah perkawinan iptek dan imtak human vicegerency ini, de- Ketakterukuran imtak
Dalam masa pendidikan dan dipahami dan diikuti para dalam diri murid cenderung mokrasi ialah penemuan manu- Formalisasi perkawinan iptek
kerja selama dua dasawarsa di pengambil kebijakan dalam berujung pada agamaisasi ilmu sia dengan menggunakan kapa- dan imtak selanjutnya menjadi
Eropa, Habibie menjadi saintis- dunia pendidikan di Indonesia. pengetahuan. Bukannya fokus sitas yang sudah dianugerahkan biang masalah dalam penilaian
inventor yang berpengaruh di Dikatakan demikian, karena pada proses belajar berdasar Tuhan. Namun, tidak semua pendidikan dan berimplikasi
dunia, terutama dalam industri beliau merupakan seorang yang pada fakta-fakta alamiah, eko- orang mampu berdemokrasi. pada makna keberagamaan di
kedirgantaraan. logis-rasional serta penghayat nomi atau sosiokultural ma- Orang-orang yang lemah, alpa lingkungan pendidikan. Itu
Di Tanah Air, Habibie tak dan pengamal demokrasi sejati. syarakat di mana murid-murid atau malas akan cenderung karena ketika penguasaan ilmu
kalah fenomenal. Beliau mem- Pendidikan dan pengalaman hidup, murid-murid disug- mengeksploitasi identitas ke- pengetahuan (selanjutnya kita
bangun industri kedirganta- hidup di Eropa serta bacaan uhkan berbagai materi pelaja- agamaan dalam politik sebagai sebut saja ‘sains’) dan teknologi
raan Indonesia dan langganan yang dalam tentang agama, ran yang dipaksakan terlihat jalan pintas. Contoh paling bisa dinyatakan bersifat tan-
menjadi orang nomor satu di membuat beliau berjarak dari berkorelasi dengan nilai-nilai dekat tentulah bagaimana aga- gible dan oleh karena itu bisa
Kementerian Riset, Teknologi, realitas keberagamaan masyara- agama. Hal itu tidak saja memb- ma menjadi komoditas yang diukur (measurable), tidaklah
dan Pendidikan Tinggi serta kat Indonesia. ingungkan dan membodohkan, laris pada Pemilu 2019. demikian halnya keberimanan
terakhir menjadi Wakil Pres- Contoh pertama ialah terkait tetapi juga memiskinkan penge- Habibie sendiri sempat di- dan kebertakwaan. Spirituali-
iden dan kemudian Presiden dengan cita-cita terjadinya tahuan dan penghargaan murid tuding terlibat dalam meng- tas atau religiositas hakikinya
Republik Indonesia. Dalam perkawinan iptek dan imtak akan keunikan dan kearifan galang massa kelas menengah ialah perkara batin.
dunia pendidikan Indone- dalam diri murid atau maha- lokal serta keberagaman. Islam, yakni ketika mendirikan Bagaimanakah kita bisa me-
sia, fenomena ‘otak Habibie’ siswa. Karena sudah menjadi Oleh karena kedua sebab Ikatan Cendekiawan Muslim ngukur kadar iman dan takwa
mewujud dalam upaya-upaya amanah konstitusional, secara di atas, alih-alih terjadinya Indonesia (ICMI) pada 1990. seorang murid? Apakah alat
penguasaan ilmu pengetahuan nasional cita-cita ini dikuriku- perkawinan antara iptek dan Dinyatakan bertujuan member- ukur yang bisa dipercaya? Jika
dan teknologi (iptek) serta lumkan, dibuatkan prosedur imtak dalam diri murid, yang antas kemiskinan dan mengem- caranya ialah dengan penga-
kepemilikan iman dan takwa operasionalnya dan disosial- terjadi ialah bertumbuh dan bangkan pendidikan, lembaga matan perilaku, bagaimana
(imtak). Bahkan, kedua konsep isasikan secara masif. Sampai berkembangnya simbolisasi ini menjadi pemicu terlahirnya dengan subjektivitas guru
itu kemudian diadopsi dalam saat ini, kedua gagasan tersebut keberagamaan. Seiring waktu, lembaga-lembaga kaum in- dan kemungkinan keber pu ra-
Pasal 31 ayat 3 dan 5 UUD 1945 menghiasi dinding-dinding pengulangan dan pembiasaan telektual di lingkungan agama puraan murid demi nilai yang
hasil amendemen. sekolah, diulang-ulang dalam yang diperkuat dengan berb- lainnya. tinggi?
Jika diperhatikan penjela- berbagai seremoni, diterangkan agai stimulasi eksternal seperti Hemat penulis, terlepas dari Jika demikian halnya, perka-
san Pasal 31 tersebut dan UU dalam berbagai buku teks dan konflik horizontal yang men- konteks politik di dasawarsa ra pembelajaran untuk mem-
No 20/2003 tentang Sistem diujikan. gandung unsur agama menye- terakhir Presiden Soeharto bangun imtak harus dikemba-
Pendidikan Nasional serta Namun, di sinilah letak pan- babkan pengerasan identitas tersebut, tindakan Habibie likan ke asalnya, yakni sebagai
berbagai regulasi turunannya, gkal masalahnya, yakni formal- yang detrimental. mendirikan ICMI tidaklah ke- pengembangan entitas dalam
tujuan yang hendak dicapai isasi gagasan yang dipahami Contoh berikutnya ialah ter- luar dari koridor demokrasi. ranah privat yang tak perlu
lebih tepatnya ialah terjadinya dan dikembangkan tanpa kon- kait dengan demokrasi. Dalam Itu karena kita tahu demokrasi diukur-ukur orang lain se-
perkawinan antara iptek dan tekstualisasi. Pertama, formal- satu sesi diskusi dengan be- membebaskan siapa pun atau lain diri si murid. Jika bercer-
imtak dalam diri murid-murid. isasi perkawinan iptek dan berapa tokoh agama nasional di kelompok mana pun untuk min pada pengalaman hidup
Output pendidikan, oleh kare- imtak dalam dunia pendidikan salah satu televisi swasta, yakni mengorganisasikan diri, seperti Habibie, keberagamaan harus
na itu, hendaklah cerdas dan tidak memperhatikan aspek ketika politik identitas makin dijamin UUD 1945. Bahkan, di dilihat sebagai proses yang
terampil di atas dasar spiritu- dialektis atau pergumulan di mengeras di awal April 2019, negara-negara maju di Eropa, terus-menerus secara unik,
alitas. Namun, adopsi warisan antara keduanya dalam diri Habibie berbicara tentang hu- sebagai contoh, kelompok eks- personal, dan kaya. Tugas
Habibie ini dalam dunia pen- murid seperti yang terjadi pada man vicegerency atau manusia trem seperti Hizbut Tahrir, lembaga pendidikan hanyalah
didikan menumbuhkan paling Habibie. Para pembuat ke- sebagai wakil Tuhan di muka yang kini dilarang di Indonesia, memfasilitasi dengan lingkun-
kurang dua masalah yang tak bijakan pendidikan terjebak bumi. Dalam pemahamannya, boleh hidup. gan belajar yang positif serta
mudah diselesaikan. Utamanya dalam logika formalisasi seb- yang rasional dan humanis, Hanya, ini menjadi salah sumber belajar yang kaya.
terkait dengan pengerasan agai penyeragaman atau stan- manusia sudah diberi Tuhan satu catatan penting di sini, Dengan cara ini, semoga, kita
simbolisasi keberagamaan dan dardisasi yang mengabaikan hak sekaligus kapasitas untuk masyarakat Indonesia belum bisa melihat dan menggunakan
kedua terkait dengan penilaian keunikan atau keberagaman mengelola urusan keduniaan terdidik dan terbiasa untuk warisan Habibie secara lebih te-
pendidikan. manusia. Alhasil, murid-murid seperti politik sehingga tidak berdemokrasi seperti itu. Alha- pat. Selamat jalan, Pak Habibie.
PALANGKA POSTALANGKA POST Redaktur Pelansana : Agustinus Djatta, Redaktur : M Jaini, Rickover Lantera, Seventin Gustapatmi, Rangga Andika, Assisten Redaktur : Osten Siallagan. Reporter
P
di Palangka Raya : Wahyudi Hendra, M Habibi, Ferry Santoso, Arianata, Dewi Kencana Wati, Bella Romadhani, Yohanes, Adik Sigit Permana, M Ridwan Noor.
Koresponden, Nanga Bulik : Heriyadi, Sukamara : Fahriansyah, Sampit : HM Baderi (Ka Biro), Sumiati, Na ri, Kuala Pembuang : Untung Wahyudi, Fredy
Mansyur Huda, Kasongan : Khairul Saleh, Kuala Kurun : Anthoneal, Pulang Pisau : Asprianta, Muara Teweh : Agus Siddik, Nasution, Puruk Cahu : Trisno,
Alamat : Jalan G Obos Nomor 30 kav 1-2 Palangka Raya Buntok : Shinta, Tamiang Layang : - , Kuala Kapuas : Bhakti Lapro Giadi, Sri Hayati, Pangkalan Bun : -
Penerbit : PT Media Palangka Pambelum
Terbit Pertama : 15 November 2001 Manager Produksi : Junaidi E endi, Operator Cetak : Ari Hartanto, Yunus Y Ikat, Kodrat P Aji, Tunes, Montas : Syahroni, Pra Cetak : Agung Priantoko, Ridwan
SK Menteri Kehakiman dan HAM RI Nomor C-15977HT/01.01 tanggal 24 Desember 2001 Ismail, Andriansyah, Gabriella Ois Meysiana.
Manager Keuangan & Akuntansi : -, Kabag Keuangan : -, Koordinator Sales & Marketing : Windraty Embang, Marketing Iklan Jakarta : Maya. Rahmad
Dewan Redaksi : Ediya Moralia, M Harris Sadikin, Pariyanto (08514680512), Account Executive : Meilisa Bela, Bagian Umum : Sigit Yadie Cahyo, HRD : M Alpiansyah.
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab : M Harris Sadikin
Pemimpin Perusahaan : Revy Apriani Agen : Palangka Raya : Fathir Agency (0536-322203), Anang Sukri Agency (081329051738), Kumala Agency (082156411182), Pangkalan Bun : Agency Ijai
Kabag Litbang : Hairil Supriadi (08125092246, Pagatan : Agency Syahrian (082153037502).
Ombudsman : - Percetakan : PT Media Palangka Pambelum
Alamat : Jalan G Obos Nomor 30 kav 1-2 Palangka Raya (Isi Diluar Tanggung Jawab Percetakan)