Page 22 - Modul Flipbook Dunia Hewan Untuk Siswa
P. 22
Tubuh porifera tidak tersusun oleh jaringan sejati, tetapi dibentuk oleh
sekumpulan sel-sel yang tersusun longgar. Porifera tidak memiliki saraf dan
otot, tetapi masing-masing sel dapat bereaksi terhadap perubahan lingkungan.
Tubuh porifera terdiri dari tiga lapisan sel, yaitu pinakosit atau pinakoderm
merupakan sel-sel lapisan tubuh terluar dan berfungsi untuk melindungi tubuh
bagian luar, mesohil (mesoglea) yang terletak diantara lapisan luar (pinakosit)
dan lapisan dalam (keanosit), sedangkan lapisan yang terakhir yaitu keanosit
merupakan sel-sel lapisan tubuh paling dalam yang melapisi rongga atrium
atau spongosol dan berfungsi untuk mencernakan makanan secara
intraseluler.
3. Cara Reproduksi Porifera
Porifera bereproduksi secara aseksual maupun seksual. Repoduksi porifera
pada aseksual dengan cara pembentukan tunas dan gemula. Tunas adalah
salah satu jenis sel-sel amebosit yang mudah dilepaskan. Gemula adalah
sekumpulan arkeosit yang mengandung cadangan makanan dan dikeliling
oleh amebosit yang membentuk lapisan luar yang keras atau yang mengadung
spikula. Pada umumnya porifera bersifat hermafrodit, sel telur dan sperma
diproduksi pada waktu yang berbeda. Sperma dikeluarkan bersama air
melalui oskulum dan masuk ke individu lain melalui ostium. Fertilisasi sel
telur oleh sperma terjadi di mesohil dan menghasilkan embrio. Embrio akan
tumbuh menjadi larva berflagela yang disebut dengan larva amfiblastula.
Larva amfiblastula keluar dari mesofil, kemudian bersama aliran air keluar
melalui oskulum. Larva amfiblastula berenang bebas dan menempel pada
suata substrat hingga tumbuh menjadi suatu porifera dewasa.
Gambar 2.2. Reproduksi Porifera
Sumber : https://www.psychologymania.com/2013/09/reproduksi-hewan-
porifera.html