Page 30 - Modul Flipbook Dunia Hewan Untuk Siswa
P. 30
Trematoda memiliki alat satu atau dua alat untuk pengisap untuk
menempel pada tubuh inang. Pada cacing ini memakan serpihan sel,
lendir, dan darah inang. Contohnya cacing hati pada manusia (Clonorchis
sinensis) dan cacing hati pada hewan ternak herbivore (Fasciola
hepatica).
Gambar 2.10 Struktur Tubuh Trematoda
Sumber: https://www.materisma.com/2014/06/penjelasan-ciri-klasifikasi-
dan-peranan-platyhelminthes.html
d. Cestoda (cacing pita)
Cacing pita hidupnya parasite diusus vertebrata, misalnaya ikan,
anjing, manusia, sapi, ayam dan babi. Tubuh pada cacing pita ditutupi
oleh kutikula, tidak memiliki mulut dan alat pencernaan, tidak memiliki
alat indra. Pada tubuh dewasa cacing terdiri atas kepala (skoleks), leher
pendek (strobilus), dan proglotid. Cacing pita melekatkan dirinya pada
bagian dalam usus inang menggunakan skoleks, yang umumnya
memiliki kait, alat pengisap, atau keduanya. Leher cacing secara terus-
menerus menghasilkan proglotid. Dalam setiap proglotid terdapat
saluran reproduksi. Proglotid matang dipenuhi telur dan akan terpisah
dari tubuh cacing dan meninggalkan tubuh inang, baik secara pasif di
tinja inang atau bergerak secara aktif. Semua cacing pita
bersifat hermafrodit karena tiap individu memiliki organ reproduksi
jantan dan betina sekaligus.
Gambar 2. 11 Struktur Tubuh Cestoda
Sumber: https://www.gambar.pro/2012/07/101-gambar-alat-ekskresi-
cacing-pita.html