Page 35 - Design and Control of PV Hybrid System in Practice_REEP (GIZ)[7407]
P. 35
2.2.4. Perbandingan Tiga Topologi Sistem PLTS
Berdasarkan informasi yang telah dipaparkan pada Subbab 2.2.1–2.2.3, ketiga topologi tersebut
dapat dibandingkan sebagai berikut,
Tabel 2-8 Perbandingan Tiga Topologi Sistem PV
PLTS On-Grid Mikrogrid
Parameter PLTS Standalone
dengan Baterai Interaktif
Koneksi x √ √
Utilitas
Operasi tanpa
utilitas √ x √
Sistem kendali Sederhana Kompleks Paling kompleks
Kemampuan √ x √
blackstart
Fleksibilitas
pengembangan Sedang Tinggi Sedang
Tabel 2-8 menunjukkan bahwa sistem kendali yang dibutuhkan untuk sistem Mikrogrid
Interaktif dinilai paling kompleks karena kebutuhan sistem tersebut dalam mengintegrasikan
PV, baterai, diesel, dan utilitas. Dibutuhkan desain skema operasi yang sesuai agar sistem
mampu merespons terhadap setiap kejadian dengan optimal. Hal ini dinilai sangat penting
karena sistem Mikrogrid Interaktif dapat lebih andal dibandingkan topologi lainnya karena
sistem tersebut terhubung ke utilitas dan juga mampu beroperasi secara off-grid. Hanya saja,
kelebihan ini bisa diimplementasikan jika sistem kendali Mikrogrid Interaktif didesain secara
komprehensif.
Pada sisi fleksibilitas pengembangan, PLTS Standalone dan Mikrogrid Interaktif tidak lebih
fleksibel dibandingkan dengan PLTS On-Grid dengan Baterai karena kapasitas PLTS dan
baterainya didesain sesuai dengan pola operasi dan kapasitas sistem tertentu. Berbeda dengan
sistem PLTS On-Grid dengan Baterai yang terhubung dengan utilitas, kondisi kelebihan atau
kekurangan daya dapat diantisipasi oleh utilitas. Perlu diperhatikan bahwa pengembangan
pada sistem Mikrogrid Interaktif harus mempertimbangkan kondisi saat utilitas tidak tersedia
(operasi off-grid). Kesalahan desain pengembangan akan membuat operasi sistem Mikrogrid
Interaktif menjadi tidak optimal.
Pedoman Rancangan PLTS Hibrida untuk Island Grid | 25