Page 169 - FIKIH_MA_KELAS XI_KSKK_2020
P. 169

1.  Sebab Nasab (hubungan keluarga)

                                Nasab yang dimaksud disini adalah nasab hakiki. Artinya hubungan darah

                        atau hubungan kerabat, baik dari garis atas atau leluhur si mayit (ushulul mayyit),
                        garis keturunan (furu’al mayyit), maupun hubungan kekerabatan garis menyimpang

                        (al-hawasyi),  baik  laki-laki  maupun  perempuan.  Misalnya  seorang  anak  akan
                        memperoleh  harta  warisan  dari  bapaknya  dan  sebaliknya,  atau  seseorang  akan

                        memperoleh  harta  warisan  dari  saudaranya,  dan  lain-lain.  Sebagaimana  firman

                        Allah Swt. :
                                                                    ِۖ
                                  ْ َ ْ
                                                                        ْ َ ْ
                                            ْ َ َ
                              َ
                                                                                          َّ     ْ َ
                                                                                   ْ َ َ
                                                                    َ
                                                   َّ     ْ َ
                                                             ۤ
                                                                            َ
                                        ٰ َ
                                                                               ٰ َ
                                                                  َ
                                                               َ
                                     َ
                           َّ
                                                                      ْ ُ َ
                                                َ
                                                                                      َ
                               ْ ُ َ
                                                                                                     َ
                         َاممَنوبرقلَاوَندلاولاَكرتَاممَبيصن َ َِ ءاسنللوَنوبرقلَاوَندلاولاَكرتَاممَبيصنَلاجرلل ِ
                                                          ِ
                                       ِ ِ
                            ِ
                                                                              ِ ِ
                                                    ِ
                                                                ِ ِ
                                                                                                ِ
                                                                                           ِ
                                                                                                    ِ ِ
                                                                                ً ْ ُ َّ ً ْ َ ُ َ َ ُ ْ  َّ  َ
                                                                                    ْ
                                                                                                 ْ
                                                                                             َ
                                                                              َ  اضورفمَابيصنََِّۗرثكَواَهنمَلق
                                                                                                     ِ
                                                                                          ِ

                          Artinya:  “Bagi  orang  laki-laki  ada  hak  bagian  dari  harta  peninggalan  ibu-bapa  dan
                          kerabatnya,  dan  bagi  orang  wanita  ada  hak  bagian  (pula)  dari  harta  peninggalan
                          ibubapa  dan  kerabatnya,  baik  sedikit  atau  banyak  menurut  bahagian  yang  Telah
                          ditetapkan.” (QS. An-Nisa [4]: 7)
                       2.  Sebab pernikahan yang sah
                                 Yang dimaksud dengan pernikahan yang sah adalah berkumpulnya suami
                          istri dalam ikatan pernikahan yang sah. Dari keduanya inilah muncul istilah-istilah
                          baru dalam ilmu mawaris, seperti: zawil furud, ashobah, dan zawil arham serta
                          istilah furudh muqaddlarah. Allah Swt. berfirman:
                                                                  َ
                                                                                   ُ
                                                                             َّ
                                                                       َّ ُ
                                                                   َ َّ ُ ْ َ ْ ْ ْ ُ َ ْ َ َ َ  ُ  ْ  ْ  ُ َ  َ
                                                                                           َ َ
                                                              َ  ََۚدلوَنهلَنكيَملَنِاَمكجاوزاَكرتَامَفصنَمكلو
                                                                                                    ِ
                          Artinya: “Dan bagimu ( suami-suami ) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh istri-
                          istri kamu, jika mereka tidak mempunyai anak” (QS. An-Nisa' [4] : 12)
                       3.  Sebab wala’ ( ءلاولا ) atau sebab jalan memerdekakan budak
                                 Seseorang  yang  memerdekakan  hamba  sahaya,  berhak  mendapatkan
                          warisan dari hamba sahaya tersebut kala ia meninggal dunia. Di antara teks Hadis
                          yang menjelaskan hal ini adalah :
                                                             َ
                                    َّ
                                           َ
                                                                َ َ
                                                                                          َّ ُ َ َ ْ َ َ َ
                                                   َّ
                                   َ َ َ ْ َ ُ
                             َ ْ
                                                        َّ
                                                                                                     َ
                           َ
                                                            َ َ

                                                   َ ُْ
                          َاهيرتشا « َ:ملسوَهيلعَهللاَىلصَيبنلاَاهلَلاقفَ،   ملسوَهيلعَهللاَىلص َيب َ نللَةشئاعَتركذف
                                                                                            ِ
                                                                                                ِ
                                         ِ
                             ِ
                                                       ِ
                                                                                        ِ ِ
                                                                                           َ
                                                                                                        َّ َ
                                                                                                 َ
                                                                                                      َ
                                                                                       َ َ ْ ْ َ ُ َ
                                                                                      » َ  َ قتعأَنملَءلَولاَامنإف
                                                                                               ِ
                                                                                                        ِ


                      FIKIH MA PEMINATAN  IPA, IPS, BAHASA & MA KEJURUAN KELAS XI     155
   164   165   166   167   168   169   170   171   172   173   174