Page 171 - FIKIH_MA_KELAS XI_KSKK_2020
P. 171

meninggalkan  harta  warisnya.  Berikut  penjelasan  singkat  keempat  sebab-sebab

                       seseorang yang termasuk dalam kategori mamnu’ al-irs tersebut :


                       1.  Pembunuh ( لتاقلا )
                                 Orang  yang  membunuh  salah  satu  anggota  keluarganya  maka  ia  tidak

                           berhak mendapatkan harta warisan dari yang terbunuh. Dalam salah satu qaidah

                           fiqhiyah dijelaskan:
                                                                                                      َ
                                                                                           َ ً َ
                                                                                               ْ
                                                                                                  َ َّ َ ْ َ
                                                                                       َ َ ْ
                                                                               َ
                                                                                   ُ
                                                                         َ ْ
                                                   َ  )رئاظنلاَوَهابشلأا(     َ  َ هنامرحبَبق ِ  َ وعَهناوأَلبقَائيشَلجعتَنم
                                                                                     ِ ِ
                                                                       ِ ِ
                                                                            ِ ِ
                           Artinya:  "Barangsiapa  yang  tegesa-gesa  untuk  mendapatkan  sesuatu,  maka  ia  tidak
                           diperbolehkan menerima sesuatu tersebut sebagai bentuk hukuman untuknya.”

                           Seorang  pembunuh  tidak  akan  mewarisi  harta  yang  terbunuh.  Rasulullah  Saw.
                           bersabda:
                                                          ْ
                                                   َ
                                                                  َ ْ
                                                                     َ ْ
                                                            َ
                                                                                                 ُ ُ َ َ
                                                  ْ
                                                       َ
                                               »    َ ءي شَ ِ ثاريملاَنمَلتاقللَسيل َ «َ: ملسوَهيلعَهللاَىلص َهللاَلوسرَلاق َ
                                                                    ِ
                                                             ِ ِ ِ
                                                                                              ِ
                                                         ِ
                           Artinya:  Rasulullah  Saw.  bersabda  “  Bagi  pembunuh  tidak  berhak  mendapatkan
                           warisan sedikitpun”.(HR. an-Nasa’i dan al-Daruqutni)
                                 Dalam  masalah  tidak  berhaknya  pembunuh  mendapatkan  harta  warisan
                          orang  yang  terbunuh,  sebagiain  ulama  memisahkan  sifat  pembunuhan  yang
                          terjadi.  Jika  pembunuhan  yang  dilakukan  masuk  dalam  kategori  sengaja,  maka
                          pembunuh tidak mendapatkan harta warisan sepeser pun dari korban. Adapun jika
                          pembunuhannya bersifat tersalah maka pelakunya tetap mendapatkan harta waris.

                          Pendapat ini dianut oleh imam Malik bin Anas dan pengikutnya.


                        2.  Budak ( دبعلا )

                                 Seseorang yang berstatus sebagai budak tidak berhak mendapatkan harta

                            warisan dari orangtuanya. Demikian juga sebaliknya, orangtuanya tidak berhak
                            mendapatkan  warisan  dari  anaknya  yang  berstatus  budak  karena  ketika

                            seseorang menjadi budak, maka ia berada dibawah penguasaan orang lain.

                                 Terkait dengan hal ini Allah Swt berfirman:

                                                                                              ً َ ُ ّٰ
                                                                                 َّ ً ُ
                                                                      َ ٰ
                                                                                                        َ
                                                                                                َ
                                                                              ْ َ
                                                                                    ْ ْ َّ ً ْ َ
                                                                                                     َ َ
                                                                         َ ُ
                                                                    ْ
                                                                 َ َ   ءي شَىلعَردقيَلََاكولممَادبعَلثمَهللاَبرض
                                                                             ِ


                      FIKIH MA PEMINATAN  IPA, IPS, BAHASA & MA KEJURUAN KELAS XI     157
   166   167   168   169   170   171   172   173   174   175   176