Page 35 - E-LKM ZOOLOGI INVERTEBRATA TERINTEGRASI ETNOSAINS PADA MATERI ANNELIDA
P. 35
Kaitan Hewan Oligochaeta dengan Etnosains
Kaitan hewan oligochaeta dengan etnosains adalah
masyarakat di sekitar tanggul Sungai Kahayan, Desa
Tampelas, Kecamatan Sepang, Kabupaten Gunung Mas dan di
tanggul Sungai Barito, Desa Melayu, Kecamatan Teweh
Tengah, Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan
Tengah menggunakan cacing tanah (Lumbricus terretris)
sebagai pakan ternak ikan. Cacing jenis ini diolah menjadi
produk tepung cacing tanah yang diyakini dapat menghasilkan
ikan dalam jumlah besar (Firmansyah et al., 2014).
Masyarakat di sekitar Teluk Palabuhanratu, Kabupaten
Sukabumi, Provinsi Jawa Barat menggunakan cacing tanah
(Lumbricus rubellus) sebagai umpan pancing alternatif.
Penangkapan ikan dengan pakan cacing tanah (Lumbricus
rubellus) ini bisa menghasilkan tangkapan ikan yang banyak
dan beraneka ragam. Jenis ikan yang bisa dihasilkan di
antaranya adalah ikan kuwe (Caranx sp.), kakap (Lutjanus
sp.), kerapu (Epinephelus pachycentrus), dan terapon (Terapon
jarbua). Masyarakat mempercayai bahwa waktu yang paling
baik untuk menangkap ikan kuwe, kakap, kerapu, dan terapon
yaitu pada pukul 19.00-00.00 WIB karena memberikan hasil
tangkapan yang dominan dibandingkan pukul 00.00-05.00
WIB (Fitriyana et al., 2018).
Masyarakat Desa Dukupuntang, Kabupaten Cirebon,
Provinsi Jawa Barat memanfaatkan cacing tanah (Lumbricus
rubellus) sebagai obat tifus. Penyakit tifus merupakan salah
satu penyakit menular yang penularannya melalui makanan
dan minuman yang mengandung bakteri Salmonella,

