Page 10 - MODUL KETAHANAN PANGAN NASIONAL euis
P. 10
dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik
jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta
tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat
hidup sehat, aktif,dan produktif secara berkelanjutan.”
Menurut Tim Penelitian-LIPI (2004), berdasarkan definisi ketahanan pangan
dari FAO (1996) dan UU RI No. 7 tahun 1996, yang mengadopsi definisi dari FAO,
ada 4 komponen yang harus dipenuhi untuk mencapai kondisi ketahanan pangan
yaitu: 1) kecukupan ketersediaan pangan; 2) stabilitas ketersediaan pangan tanpa
fluktuasi dari musim ke musim atau dari tahun ke tahun; 3)
aksesibilitas/keterjangkauan terhadap pangan serta 4) kualitas/keamanan pangan.
Keempat komponen tersebut dapat digunakan untuk mengukur ketahanan pangan
di tingkat rumah tangga.
2. Pilar ketahanan pangan
Gambar 2. pilar ketahanan pangan
Sumber: poster pribadi karya euis wiarti
Pilar ketahanan pangan ada tiga dan satu pilar tanda ketahanan yaitu
a. Ketersediaan artinya adanya stok, ketersediaan bahan pangan secara berkelanjutan
atau terus menerus untuk pemenuhan kebutuhan penduduk di suatu wilayah secara
adil dan merata. Keadaan tersedia terus menerus memiliki arti bahwa wilayah
tersebut dapat mengadakan secara terus menerus baik dengan memproduksi sendiri
secara mandiri maupun ada sebagian yang membeli dari wilayah lain. Keadaan
menyediakan secara mandiri lebih diutamakan. Contohnya, pada masa pandemi covid-
19 saat ini, dengan adanya kebun keluarga merupakan usaha mandiri dari penduduk
dalam menyediakan bahan makanan di sekitar tempat tinggal mereka.
b. Aksesibilitas artinya mudah didapatkan oleh penduduk suatu wilayah secara aman,
adil dan merata. Hal ini di dukung dengan adanya sarana dan prasarana yang
mendukung, serta daya beli (harga terjangkau)dan daya mendapatkan yang tinggi dari
suatu wilayah termasuk dari penduduknya. Contoh, pemerintah dapat menyediakan
dan penduduk dapat membeli, atau penduduk dapat memproduksi secara mandiri
sehingga lebih mudah mendapatkan.
c. Pemanfaatan pangan secara aman, sehat, adil, memenuhi secara kualitas dan secara
jumlah (kuantitas), halal, dan dalam keadaan baik.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketahan pangan:
a. Kondisi Ekonomi.
5

