Page 21 - E-Modul Dinamika Gerak pada Kearifan Lokal Rumah Knock Down Tanjung Batu
P. 21
Momen Inersia
2. 2. Momen Inersia
Momen Inersia merupakan kecenderungan benda untuk mempertahankan
keadaannya (kelembaman). Benda yang sukar bergerak dikatakan memiliki inersia
yang besar. Bumi yang selalu dalam keadaan rotasi memiliki inersia rotasi. Jadi,
Momen Inersia adalah ukuran besarnya kecenderungan berotasi yang ditentukan
oleh keadaan benda atau partikel penyusun nya. Kecenderungan sebuah benda
untuk mempertahankan keadaan diam atau bergerak lurus beraturan disebut
dengan Inersia.
Inersia disebut juga dengan lembam. Keadaan alami benda ini berkaitan erat
dengan hukum I Newton. Oleh karena itu, Hukum I Newton disebut juga hukum
inersia atau hukum kelembaman. Momen inersia dari sebuah partikel bermassa m
didefinisikan sebagai hasil kali massa partikel (m) dengan kuadrat jarak tegak lurus
dari titik poros (r ). Momen inersia sebuah partikel dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan:
I = momen inersia (kg.m )
m = massa (kg)
r = jarak ke poros (m)
Momen inersia total merupakan hasil penjumlahan momen inersia setiap partikel.
Hal ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
Benda yang diukur tentu akan memiliki bentuk yang berbeda beda oleh karena itu
untuk setiap bentuk akan memiliki nilai konstanta masing-masing. Adapun
persamaan momen inersia pada benda tegar yaitu sebagai berikut:
Keterangan :
I = momen inersia (kg.m )
m = massa benda (kg)
r = jarak partikel dari sumbu putar (m)
k = konstanta
10
1 2