Page 29 - PowerPoint Template
P. 29
2. Sudut vertikal
Sudut vertikal adalah sudut yang dibentuk oleh dua daris pada bidang vertikal,
dan umumnya didasarkan pada arah tertentu, seperti:
a) Sudut zenith, yaitu sudut vertikal yang dimulai dari arah atas bergerak
searah jarum jam sampai di arah yang bersangkutan/dimaksud.
b) Sudut nadir, yaitu sudut yang dimulai dari arah bawah bergerak
kebalikan arah jarum jam sampai di arah yang dimaksud.
c) Sudut miring/kemiringan lereng adalah sudut yang dimulai dari arah
mendatar bergerak searah atau kebalikan arah jarum jam sampai di arah
yang dimaksud.
Pengukuran sudut memerlukan standar yang sama agar menyamakan
komunikasi antara pengambil data, pengolah data maupun penyaji data.
Standar pengukuran sudut biasanya berdasar satuan yang digunakan oleh alat.
Oleh karena itu kalian harus memahami jenis sistem besaran sudut dan cara meng-
konversinya atau mengubah ke satuan lain dengan nilai yang sama.
1. Jenis Sistem Besaran Sudut
Sistem besaran sudut yang dipakai pada beberapa alat berbeda antara satu
dengan yang lainnya. Sistem besaran sudut pada pengukuran dan pemetaan
dapat terdiri dari, sistem besaran sudut seksagesimal, sentisimal, dan radian.
a) Sistem besaran sudut seksagesimal
Sistem besaran sudut seksagesimal disajikan dalam besaran derajat, menit
dan sekon. Sebaiknya kalian gunakan istilah satuan sudut sekon bukan detik,
karena detik lebih baik digunakan untuk satuan waktu.
Sistem seksagesimal membagi lingkaran dalam 360 bagian yang dinamakan
derajat, sehingga satu kuadran ada 90 derajat. Satu derajat dibagi dalam 60
menit dan satu menit dibagi lagi dalam 60 sekon. Dengan kata lain, satu derajat
(1°) sama dengan enam puluh menit (60’), satu menit (1’) sama dengan enam
puluh sekon (60”), dengan demikian satu derajat (1°) sama dengan tiga ribu
enam ratus sekon (3600”).
Atau dituliskan sebagai berikut:
1º = 60’ 1’ = 60” 1º = 3600”
MODUL DASAR TEKNIK GEOSPASIAL SMK KELAS X GANJIL 17